SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan (JIBI/Solopos/Antara/Dok)

Keracunan Wonogiri terjadi di Slogohimo.

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri menilai peristiwa dugaan keracunan di Kecamatan Slogohimo merupakan kejadian luar biasa (KLB). Karenanya, DKK Wonogiri mengirimkan tim khusus untuk turun ke lapangan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Anggota tim diminta mencari penyebab dugaan keracunan, kronologis peristiwa dan memberikan langkah antisipatif agar peristiwa tersebut tak terulang.

Penegasan itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Kepala DKK Wonogiri, Bambang Haryadi ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (24/6/2015).

“Peristiwa dugaan keracunan di Slogohimo masuk KLB walau semua penderita sudah sembuh. Hari ini, tim DKK turun ke Slogohimo untuk mencari kejelasan penyebab peristiwa dugaan keracunan terjadi.”

Bambang Haryadi mengakui ada 39 penderita keracunan usai minum es campur atau es dawet yang dibeli di lapak pedagang kaki lima depan Kantor Kecamatan Slogohimo.

Bambang yang juga asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Wonogiri menjelaskan, ke-39 penderita terbagi atas 16 penderita berobat jalan dan siswanya 23 orang menjalani opname di berbagai rumah sakit dan poliklinik terpisah. Bambang berharap, peristiwa itu tak terulang.

“Penjual makanan dan minuman hendaknya berlaku jujur terhadap barang yang dijual. Sedangkan pembeli hendaknya memilih makanan dan minuman higienis dan sehat,” katanya.

Mantan Kepala Disbudparpora Wonogiri meminta Puskesmas setempat mengadakan sosialisasi tentang makanan aman konsumsi. Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Penyakit Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Maryadi, menduga penyebab keracunan penderita dari bakteri.

“Gejala keracunan ada dua, yakni dari racun atau bakteri. Penderita yang terkena racun gejalanya seketika usai meminumnya sedangkan jika keracunan akibat bakteri maka masih menunggu lama. Penderita baru menderita mual dan mutah setelah beberapa jam mengonsumsi makanan atau minuman berbakteri tersebut.”

Diberitakan sebelumnya, peristiwa dugaan keracunan makanan menimpa puluhan warga dari berbagai desa dan kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Penderita diduga berasal dari Kecamatan Slogohimo, Kecamatan Bulukerto, Kecamatan Jatipurno dan Kecamatan Jatiroto.

Para penderita ada yang dirawat jalan tetapi banyak yang menjalani opname di berbagai rumah sakit terpisah. seperti di RS Amal Sehat Slogohimo dan Puskesmas Rawat Inap Slogohomo serta Rawat Inap di Kecamatan Jatisrono.

Kepala Puskesmas Slogohimo, Karno menjelaskan, data yang dihimpun sebanak 39 warga yang diduga mengalami keracunan makanan. Karno menjelaskan, dirinya dan petugas medis Puskesmas Slogohimo tak menemukan sampel makanan karena sudah tidak ada.

Menurutnya, ke-39 warga itu dirawat di berbagai tempat kesehatan namun sudah sembuh sehingga diperbolehkan pulang. Karno mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab mereka keracunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya