Soloraya
Senin, 9 Juli 2012 - 18:53 WIB

KERAJINAN ROTAN: Realisasi Terminal Rotan di Sukoharjo Terus Dibahas

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO- Realisasi terminal rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Baki masih terus dibahas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sukoharjo. Disperindag terus melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, Kalimantan tengah untuk menyepakati memorandum of understanding (MoU).

Advertisement

Kepala Disperindag Sukoharjo, Sriyono, mengatakan beberapa waktu lalu Wakil Bupati, Haryanto beserta tim dari Disperindag telah bertemu dengan Pemkab Katingan di Kalimantan Tengah. Dua poin yang dibahas dalam MoU tersebut antara lain tentang pengiriman bahan mentah dan bahan setengah jadi langsung ke Sukoharjo.
Selain itu Pemkab Katingan juga menginginkan kerja sama pelatihan pembuatan mebel rotan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Pemkab sudah menjembatani dengan produsen di Kalimantan. Saat ini masih diupayakan bersama-sama dengan pengrajin,” ujar Sriyono saat ditemui Solopos.com, Senin (9/7/2012).

Beberapa waktu lalu, pengrajin mebel rotan di Trangsan mengeluhkan harga bahan baku yang terus naik. Kenaikan harga rotan berkisar Rp3.000-Rp13.500 dalam jangka waktu enam bulan. Pengrajin rotan Dusun Kramat, Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Tugimin, mengatakan rotan besar tanpa kulit harganya Rp10.000-Rp11.000 per empat meter. Rotan besar itu biasanya dipakai perajin untuk membuat rangka mebel.
“Order terus menurun karena pelanggan tak mau harga mebel dinaikkan padahal harga rotan selalu naik,” ujar pemilik usaha mebel Ronika Rotan beberapa waktu lalu.

Sriyono menambahkan ada beberapa kendala teknis pengadaaan terminal rotan di Trangsan. Gedung SD Trangsan yang sedianya digunakan sebagai gudang rotan masih dikontrakkan oleh pengusaha rotan PT Wisanka. Sebagai penggantinya, para pengrajin akan membangun gudang secara swadaya.

Advertisement

“Lokasinya di dekat balai desa. Saya dengar pengrajin juga mendapatkan dana aspirasi dari DPRD sebesar Rp50 juta,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif