SOLOPOS.COM - (Dari kiri ke kanan) Dekan FISIP UNS Solo Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, Wakil Rektor III UNS Solo Kuncoro Diharjo, Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto, Kepala Balai PPW Jateng, Cakra Nagara saat dialog interaktif tentang Penataan Permukiman Kumuh di Hotel Harris, Solo, Selasa (15/12/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Kawasan sekitar permukiman kumuh dekat Sungai Bengawan Solo seperti Semanggi dan Mojo, Pasar Kliwon, dinilai potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Apalagi sungai legendaris itu ternyata selama ini kerap dikunjungi wisatawan dari Jepang.

Upaya pengembangannya dengan mengoptimalkan Sungai Bengawan Solo yang termasyhur untuk jadi destinasi wisata dengan menggandeng potensi di sekitar Semanggi dan Mojo. Ide tersebut mencuat dalam diskusi bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Provinsi Jateng dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo di Hotel Harris, Solo, Selasa (15/12/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam diskusi itu disebutkan banyak wisatawan dari Jepang berkunjung ke sekitar Sungai Bengawan Solo, namun kecewa karena tidak ada lokasi yang bisa melihat secara jelas aliran sungai legendaris tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Dekan FISIP UNS Solo, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, menjelaskan memang diperlukan pengelolaan kawasan Sungai Bengawan Solo menjadi objek wisata.

“Sungai Bengawan Solo itu kan memang punya sejarah yang panjang sebagai pintu perdagangan utama di Kota Solo. Selain itu lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang itu cukup terkenal bahkan sampai Jepang. Potensi ini mestinya bisa dioptimalkan sebagai salah satu daya tarik wisata Kota Solo,” ujar Ismi saat diwawancarai Solopos.com.

Baca Juga: Gapura Mangkunegaran dan Kasunanan Surakarta Bertemu di Koridor Ngarsopura

Ismi juga berharap nantinya jika potensi wisata di daerah Semanggi dan Mojo bisa dimaksimalkan, ada langkah untuk melibatkan masyarakat terkait perencanaannya. Perencanaan yang bersifat partispatif, menurut Ismi, sangat diperlukan.

“Karena warga yang tinggal di situ akan merasakan dampak dari potensi wisata tersebut sekaligus mungkin bisa dilibatkan dalam mengelolanya,” urai Ismi.

Terpisah, Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto, menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mengeksekusi ide pengembangan kawasan Sungai Bengawan Solo sebagai objek wisata.

Baca Juga: Bahas Kawasan Kumuh Solo yang Tinggal 118 Hektare, Gibran Temui Menteri PUPR

“Kita sudah sering mendengar banyak wisatawan Jepang yang datang ke Solo, selain ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu ada yang ke Jembatan Mojo untuk bisa menikmati Sungai Bengawan Solo yang memang terkenal di sana. Itu tentu menjadi potensi wisata dan kami Pemkot Solo, tentu berusaha untuk merealisasikan ide tersebut,” terang Gatot.

Meskipun demikian, Gatot menegaskan perlu mengadakan diskusi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Pemkot Solo untuk mewujudkan ide tersebut.

“Mungkin akan kami buatkan lokasi untuk bisa menikmati Sungai Bengawan Solo di daerah Mojo atau Semanggi untuk para wisatawan baik domestik ataupun luar negeri. Tetapi perlu dibahas bersama dengan OPD seperti Dinas Pariwisata kota Solo mengenai ide ini,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya