SOLOPOS.COM - Aktivitas warga di Pasar Jongke di Laweyan, Solo, Senin (9/1/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pedagang Pasar Jongke, Laweyan, Solo, berharap pengerjaan proyek revitalisasi pasar tersebut segera terealisasi pada 2023 ini. Selama ini, mereka kerap dihantui perasaan waswas lantaran pasar tradisional itu kerap tergenang banjir luapan Kali Jenes saat musim penghujan.

Revitalisasi pasar tersebut masuk salah satu program prioritas pembangunan Kota Solo pada 2023. Pengerjaan proyek ini menelan anggaran senilai Rp185 miliar yang bersumber dari APBN 2023. Rencananya, pasar tersebut dibangun dengan desain klasik gaya kolonial.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Nantinya, bangunan pasar yang kali pertama berdiri pada 1992 itu diproyeksikan menampung pedagang Pasar Jongke dan Pasar Kabangan. Bangunan baru Pasar Jongke memiliki daya tampung kurang lebih 1.027 pedagang.

“Sebenarnya, rencana revitalisasi Pasar Jongke Solo bergulir sejak beberapa tahun lalu. Katanya mau dibangun, direvitalisasi namun belum terwujud. Sekarang, kabarnya dibangun pada tahun ini. Ya, semoga proyek segera rampung sehingga pedagang lebih nyaman berjualan,” kata seorang pedagang bahan kebutuhan pokok di Pasar Jongke, Pomo, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (10/1/2023).

Dia mengaku menggelar barang dagangan selama lebih dari 20 tahun di Pasar Jongke. Keluarganya mengandalkan penghasilan dari berjualan kebutuhan pokok untuk menjaga kelangsungan hidup.

Saat turun hujan lebat, air Kali Jenes kerap meluap dan menggenangi halaman pasar. Belum lagi, atap bangunan yang sering bocor. Air hujan masuk ke pasar dan membuat becek lantai pasar.

“Sudah tiga kali kebanjiran akibat luapan Kali Jenes. Mau tidak mau terpaksa menutup lapak. Tidak berjualan. Tidak mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.

Pomo berharap pengerjaan revitalisasi Pasar Jongke Solo rampung tak lebih dari setahun. Dengan begitu para pedagang bisa kembali berjualan di bangunan baru Pasar Jongke. “Kalau bisa ya ampun suwe-suwe. Akhir tahun bisa kembali berjualan di pasar. Kan nanti harus berpindah lokasi berjualan ke pasar darurat.”

Pedagang lainnya, Suyanti, mengatakan kondisi bangunan pasar cukup memprihatinkan. Selain atap bangunan bocor, saluran drainase tidak berfungsi secara maksimal. Padahal, lokasi pasar berdekatan dengan Kali Jenes yang kerap meluap saat musim penghujan.

Dia berharap bangunan baru Pasar Jongke tak berbeda jauh dibanding bangunan pasar tradiisonal lain yang telah direvitalisasi, seperti Pasar Legi dan Pasar Klewer. Sehingga, para pedagang maupun pengunjung lebih nyaman saat melakukan transaksi jual-beli di pasar.

“Jika pengunjung merasa nyaman, kondisi pasar bakal lebih ramai. Dagangan cepat laku bagi pedagang,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya