Soloraya
Kamis, 18 Maret 2021 - 21:11 WIB

Kerap Malak Pengunjung Minimarket, 8 Anak Punk Diciduk Satpol PP Sukoharjo

Indah Septiyaning Wardani  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Sukoharjo mengamankan segerombolan anak punk di Minimarket Indomaret di wilayah kecamatan Grogol pada Kamis (18/3/2021). (istimewa/Satpol PP Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo mengamankan delapan anak punk dalam razia yang digelar pada Kamis (18/3/2021) petang. Keberadaan anak punk tersebut dikosek Satpol PP karena dinilai meresahkan warga.

Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan razia anak punk dilakukan setelah menerima laporan masyarakat yang resah akan keberadaan mereka.

Advertisement

"Dari laporan ini kami melakukan penyisiran di kawasan Gedangan, Kecamatan Grogol," kata Heru kepada Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadan, Kemenag Karanganyar Sarankan Setelah Buka Puasa

Di kawasan tersebut, petugas Satpol PP mengamankan enam laki-laki dan dua perempuan dari komunitas punk. Mereka tengah bergerombol di mini market Indomaret. Selama ini keberadaan gerombolan anak punk sering meminta pengunjung dengan cara memaksa.

Advertisement

Petugas patroli Satpol PP lantas mengambil tindakan dengan membawa anak punk ke kantor untuk diberi pengarahan. "Setelah diberi pengarahan oleh kami, beberapa anak punk dibawa ke Polres Sukoharjo," katanya.

Dia mengatakan anak punk yang terjaring razia lantas dilimpahkan ke Polres Sukoharjo untuk mendapatkan pembinaan. Hal ini agar tidak mengulangi perbuatannya lagi dan ada efek jera. Heru mengatakan semakin gencar menertibkan keberadaan pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT), serta anak punk di Kabupaten Makmur.

Operasi penyakit masyarakat (pekat) dilakukan dengan menyisir jalan-jalan protokol terutama simpang trafficlight yang kerap dijadikan sebagai tempat mangkal PGOT maupun anak punk.

Advertisement

Baca Juga: Tanah Kas Desa Terdampak Tol Solo-Jogja, Pemdes Mendak Klaten Gercep Usulkan Pembebasan

"Selain penegakan Perda (Peraturan Daerah), operasi PGOT dilaksanakan karena laporan masyarakat yang resah akan keberadaan mereka," katanya.

Menurutnya, mayoritas PGOT dan anak punk yang terjaring operasi Pekat bukan merupakan warga Sukoharjo, melainkan luar daerah. Mereka kebanyakan datang secara berkelompok dan didrop ke beberapa lokasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif