Soloraya
Jumat, 12 Mei 2023 - 10:56 WIB

Kerap Masak di Luar Negeri, Ini Profil Chef Warung Steak Tengah Ladang Boyolali

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Chef Dadang Wahyudi saat masih bekerja di hotel bintang lima wilayah Jakarta beberapa tahun lalu. Saat ini Dadang dan istrinya membuka usaha warung steak di Boyolali. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Chef atau juru masak warung steak di tengah ladang Boyolali, Winong Steak, selain sempat bekerja di hotel bintang lima di Jakarta, ternyata juga sering memasak di luar negeri. Chef tersebut bernama Dadang Wahyudi, 47, yang suami dari pemilik warung steak tersebut, Sumarni, 41.

Sumarni menceritakan pengalaman kerja terakhir suaminya yakni di Hotel JW Marriot Jakarta. Dadang bekerja di hotel bintang lima tersebut selama kurang lebih 16 tahun pada 2002-2018.

Advertisement

“Sewaktu masih di Marriot Jakarta itu juga pernah ke luar negeri. Jadi mendapat tugas ke luar negeri, biasanya selama sebulan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (12/5/2023).

Beberapa negara yang pernah dikunjungi Dadang untuk terkait pekerjaannya sebagai chef di antaranya Korea Selatan, China, Filipina, dan Uni Emirat Arab. Sebelum di JW Marriot, ungkap Marni, suaminya juga pernah bekerja di Kempenski Mid Plaza Hotel Jakarta, lalu Cafelini Center Park BRI II.

Advertisement

Beberapa negara yang pernah dikunjungi Dadang untuk terkait pekerjaannya sebagai chef di antaranya Korea Selatan, China, Filipina, dan Uni Emirat Arab. Sebelum di JW Marriot, ungkap Marni, suaminya juga pernah bekerja di Kempenski Mid Plaza Hotel Jakarta, lalu Cafelini Center Park BRI II.

Pada 2018, Dadang memutuskan resign dari JW Marriot, begitu juga Sumarni yang bekerja di bagian food and beverage Hotel Sangri La, Jakarta. Mereka kembali ke Boyolali dan pada 2019 memulai usaha di bidang kuliner yang kini terkenal sebagai warung steak di tengah ladang Winong.

Awalnya, hanya melayani pesanan makanan secara takeaway dari rumah mereka di Winong, Boyolali. Namun, lama kelamaan banyak pelanggan yang meminta untuk bisa makan di lokasi. Maka mereka kemudian mendirikan Winong Steak di Dukuh Karanganyar, Desa Winong, Kecamatan/Kabupaten Boyolali.

Advertisement

“Sebenarnya enggak sengaja memilih di tengah ladang orang begini, karena dulu kan saya bangun rumah di sini. Jadi sekalian saja,” jelasnya.

Chef Dadang Wahyudi saat masih bekerja di hotel bintang lima wilayah Jakarta beberapa tahun lalu. Saat ini Dadang dan istrinya membuka usaha warung steak di Boyolali. (Istimewa)

Kini, warung di tengah ladang wilayah Winong, Boyolali, bernama Winong Steak itu sudah cukup terkenal di kalangan pencinta kuliner. Menu yang ditawarkan pun terus berkembang, tidak hanya steak, tapi juga ada aneka bento, spaghetti, sushi, omelet, dan makanan lainnya.

Minuman yang disajikan pun cukup beragam mulai dari teh seharga Rp3.000 per gelas hingga dalgona coffee yang dibanderol Rp20.000 per cangkir.

Advertisement

Daftar Menu dan Harga

Menu steak ada chicken steak original seharga Rp24.000, chicken crispy steak seharga Rp25.000, sosis steak dengan keju seharga Rp31.000, tenderloin steak seharga Rp38.000 dan burger steak seharga Rp41.000.

Bagi yang menyukai masakan Jepang ada menu mix sushi roll seharga Rp45.000 dan udon seharga Rp40.000. Ada juga menu teriyaki baik beef maupun chicken dengan harga mulai Rp25.000 sampai Rp38.000 per porsi, Sedangkan aneka bento dijual dengan harga Rp24.000 sampai Rp38.000 per porsi.

Selain itu warung steak di tengah ladang Winong, Boyolali, itu juga menyediakan menu makanan ringan seperti onion ring, french fries, omelet, udang goreng tepung dan spaghetti dengan harga mulai Rp12.000-Rp29.000.

Advertisement

Lokasi warung Winong Steak ini bisa diakses dari Balai Desa Winong ke arah barat sampai ke daerah penuh ladang dan tak ada permukiman, terus ke barat sampai menemukan papan nama Winong Steak.

Sumarni mengungkapkan keistimewaan warung steaknya yaitu pada ciri khas kuah steak dan spaghetti yang dibuat sendiri, bukan dari pabrik. Dalam sehari, Marni mengungkapkan bisa menghabiskan 10 kilogram daging ayam.

Sedangkan saat akhir pekan, Marni menyiapkan 15 kilogram daging ayam. Untuk daging sapi, ia konsisten menyiapkan lima kilogram per hari. “Jam ramai biasanya pas makan siang sama setelah Magrib. Jam buka mulai pukul 10.00 WIB-20.00 WIB. Hari Senin libur, itu untuk staf istirahat karena biasanya Sabtu dan Minggu kan ramai sekali,” kata dia.

Saat ini Sumarni dan suaminya dibantu enam orang untuk menjalankan usaha warung steak tersebut. Marni mengungkapkan tak pernah melakukan promosi di media apa pun.

Sepengetahuannya, banyak pelanggannya yang mempromosikan lewat media sosial mereka masing-masing. “Jadi misal makan begitu, mereka tag kami di Instagram @winong_steak. Terus teman mereka ada yang tahu dari situ,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif