Soloraya
Selasa, 14 Maret 2023 - 14:01 WIB

Keraton Solo Bangun Sejumlah Gapura Sejak PB X dengan Makna Khusus

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Gapura Jurug di Kecamatan Jebres, Solo yang sudah menjadi benda cagar budaya, Selasa (14/3/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) membangun gapura di sejumlah jalan utama masuk Kota Solo dengan makna khusus. Semua gapura menjadi cagar budaya kecuali gapura di wilayah Sukoharjo.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, K.P. Dani Nur Adiningrat menjelaskan ada enam sampai tujuh lokasi gapura Keraton Solo, antara lain di Jurug, Mojo, Kandang Sapi, Jongke, dan dua lokasi di Grogol, Sukoharjo. Gapura dibangun serupa dengan makna khusus.

Advertisement

“Gapura atau ghofur itu artinya ampunan Tuhan. Mengingatkan orang yang memasuki kawasan Keraton Solo untuk meminta ampunan kepada Tuhan,” kata dia, Selasa (14/3/2023).

Dani mengatakan dulunya ada pohon aren atau kolang-kaling di sekitar gapura. Pohon itu untuk mengingatkan manusia pada masa lalu untuk memohon ampunan kepada Tuhan.

Advertisement

Dani mengatakan dulunya ada pohon aren atau kolang-kaling di sekitar gapura. Pohon itu untuk mengingatkan manusia pada masa lalu untuk memohon ampunan kepada Tuhan.

“Ruji 11 artinya kawelasan ing pangeran. Mohon ampunan belas kasihan Tuhan. Bentuknya kupu tarung atau paduraksa,” ungkapnya.

Dia mengatakan paduraksa bermakna keinginan manusia yang baik maupun yang buruk bertarung sampai akhir hayat. Adapun semua gapura Keraton Solo sudah menjadi cagar budaya.

Advertisement

Menurut dia, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo berencana mengecat ulang Gapura Jurug tahun ini. Namun sebagian kecil Gapura Jurug selatan rusak ditabrak bus Batik Solo Trans (BST).

Menurut dia, objek cagar budaya penanganannya berbeda dengan bangunan biasa. Penanganan harus sesuai objek cagar budaya. Proses evakuasi bus serta memindahkan material bangunan dihentikan semantara sampai pihak terkait sampai ke lokasi kejadian.

Dani mengatakan prasasti bangunan gapura Keraton Solo di Jurug menunjukkan gapura didirikan pada era Pakubuwono (PB) X. Kemungkinan gapura sudah ada pada PB sebelumnya namun pembangunan gapura seperti bangunan sekarang dilakukan pada PB X.

Advertisement

Dia mengatakan gapura Keraton Solo di Jurug baru kali ini ditabrak bus. Kejadian serupa pernah terjadi di Gapura Keraton Solo di kawasan Kleco. Gapura ditabrak bus itu terjadi puluhan tahun lalu.

Pantauan Solopos.com, cat Gapura Jurug sudah kusam. Ada sejumlah kertas yang ditempel di Gapura Jurug yang utara.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif