Soloraya
Minggu, 8 April 2012 - 15:45 WIB

KERATON SOLO: Tambah Pendapatan, Keraton Akan Komersialkan Aset yang Masih Nganggur

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TINGKATKAN PENDAPATAN -- Kawasan Kamandungan Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berbagai aset keraton yang selama ini tidak berfungsi akan dihidupkan sebagai upaya menggenjot pendapatan sektor pariwisata. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

TINGKATKAN PENDAPATAN -- Kawasan Kamandungan Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berbagai aset keraton yang selama ini tidak berfungsi akan dihidupkan sebagai upaya menggenjot pendapatan sektor pariwisata. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Sejumlah aset Keraton Kasunanan Surakarta yang selama ini menganggur akan dihidupkan lagi dan dibuka untuk wisatawan umum.
Advertisement

Hal itu diungkapkan Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta, GPH Puger saat ditemui wartawan Minggu (8/4/2012). “Tahun ini saya coba benahi, sektor-sektor yang bisa menjadi potensi akan dibuka untuk umum. Seperti Kapustakan tidak hanya dibuka untuk para peneliti tapi juga dibuka untuk wisatawan umum,” katanya.

Selain Kapustakan atau perpustakaan Keraton, ruang penyimpanan kereta atau museum juga dibuka sebagai obyek wisata. Selain pembenahan fisik, Puger juga mulai melakukan inovasi dengan menempatkan empat prajurit Keraton untuk berjaga rutin tiap hari di depan Kamandungan. “Inventarisasi potensi fisik dan nonfisik Keraton terus dilakukan. Bersama Pemkot, kita mapankan lagi Solo sehingga masyarakat lebih sejahtera,” imbuhnya.

Puger melanjutkan potensi-potensi fisik Keraton yang akan dihidupkan lagi seperti Taman Raja Keraton Kulon, Toersino Poeri, Pasar Keputren dan Panti Usada. Nama yang disebut terakhir merupakan sentra atau pusat pengobatan tradisional Keraton. Praktiknya akan mengkombinasikan ilmu pengobatan modern seperti menjaga higienitas racikan obat. “Untuk ruang pengobatan atau Panti Usada tinggal tunggu waktu. SDM sudah ada,” ujar dia.

Advertisement

Hanya saja, Puger mengungkapkan pihaknya belum mempunyai cukup dana untuk menghidupkan seluruh aset-aset Keraton itu. Untuk menghidupkan aset-aset tersebut menggunakan dana dari pemasukan Keraton dari sektor wisata. Rencananya, Keraton akan mengajukan permohonan dana kepada pemerintah pusat, Pemkot Solo, lembaga dunia dan para donatur. Disinggung biaya wisata Keraton, Puger menyatakan ada. Hanya menurut dia nilainya cukup terjangkau. Tarif tiket wisata di Keraton Kasunanan Surakarta berkisar Rp2000 hingga Rp8000.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif