Soloraya
Jumat, 13 Mei 2011 - 21:24 WIB

Kerbau keturunan Kiai Slamet dititipkan ke Jurug

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PINDAH RUMAH -- Kerbau-kerbau keturunan hewan pusaka Keraton Solo, Kyai Slamet, ini menurut rencana bakal mendapat tempat tinggal baru di Taman Satwa Taru Jurug. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Keraton Kasunanan Surakarta bakal menitipkan sedikitnya tujuh kerbau keturunan Kiai Slamet ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo.

PINDAH RUMAH -- Kerbau-kerbau keturunan hewan pusaka Keraton Solo, Kyai Slamet, ini menurut rencana bakal mendapat tempat tinggal baru di Taman Satwa Taru Jurug. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Hal itu diungkapkan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, KP Winarno Kusumo kepada wartawan Jumat (13/5). Menurut dia pemindahan tujuh kerbau keturunan Kiai Slamet bakal dilakukan mulai bulan depan. ”Semula kerbau akan kami titipkan ke Bekonang tapi batal karena kandang di sana sudah dicuri orang tak bertanggung jawab. Jadi kami alihkan ke Taman Jurug,” katanya.

Winarno menjelaskan pihaknya sudah memulai pembicaraan ihwal rencana pemindahan kerbau bule dengan jajaran Direksi Perusda TSTJ. Alasan pemilihan Jurug sebagai tempat baru bagi para kerbau bule menurut dia, lantaran lokasi mudah dijangkau, tidak menyulitkan pengawasan dan justru bisa menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung TSTJ.
”Kami akan kerja sama dengan Dinas Pertanian untuk perawatannya. Pemindahan kemungkinan bulan depan, sebelum jumenengan,” imbuhnya.

Winarno menerangkan kerbau bule yang akan dipindahkan ke TSTJ yakni yang selama ini dipelihara di Sitinggil Alun-alun Kidul. Kerbau-kerbau itu belum bisa dimanfaatkan untuk kirab pusaka karena masih mempunyai sifat liar. Bahkan selama ini kerbau-kerbau itu sering berkelahi satu sama lain kendati sama-sama keturunan kerbau Kiai Slamet.

Advertisement

Terpisah Dirut Perusda TSTJ, Lilik Kristianto, menyatakan tidak ada masalah terkait rencana pemindahan kerbau bule ke Jurug. Namun dia meminta pihak keraton mengajukan permohonan tertulis terlebih dulu ihwal pemindahan satwa tersebut. Secara internal Perusda segera melakukan kajian tempat (kandang), pakan dan sifat pemindahan kerbau ke TSTJ. Tetap harus ada persetujuan dari Dewan Pengawas dan Walikota,” tegasnya.

Dari kaca mata bisnis, Lilik melihat potensi bagus sekali bila kerbau bule benar-benar dipindahkan ke TSTJ. Kerbau bule bakal menjadi ikon baru TSTJ selain satwa gajah yang selama ini sudah dikenal masyarakat.

Rencananya tujuh hingga delapan kerbau bule akan ditempatkan ke kandang rusa. Untuk satwa rusa sendiri memang akan dipindahkan ke pulau kecil di tengah danau TSTJ. ”Yang kami belum tahu, apakah perlu petugas khusus perawat kerbau bule dari keraton atau petugas dari kami. Ini akan kami bicarakan lebih lanjut,” ungkap dia.

Advertisement

kur

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif