SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Suraningtyas lahir memang di bulan Sura. Nama itu memiliki makna sang pemberani yang berhati bening. Tiga hari lalu, Suraningtyas lahir ketika mentari merekah di ufuk timur. Utomo Gunadi, pengasuh Suraningtyas begitu berbunga hatinya mendengar kabar gembira itu.

“Ia lahir dengan sehat. Baru berusia dua hari, ia langsung berlarian di rumput alun-alun dan sesekali berendam di lumpur,” jelas pria yang akrab disapa Babeh ini saat berbincang dengan Solopos.com di alun-alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (6/12).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun, Selasa pagi itu, langit seakan berwarna kelabu. Raut wajah Babeh tak lagi mampu menahan kesedihan yang mendalam. Sebuah pusara makam di sudut Alun-Alun Selatan bertabur bunga masih segar. Di sekitarnya, aroma wewangian masih terasa semerbak. Pusara itulah tempat Suraningtyas dikubur. “Tengah malam, pukul 00.06 WIB, Sura mati. Padahal, ia tak sakit,” kata Babeh lirih.

Ya, Suraningytas—anak kerbau keturunan Kiai Slamet itu—mati memang tanpa sebab. Namun, kenyataan pahit itu bagi Babeh menyiratkan pesan. Sura terlahir dengan warna kulit hitam, sebuah warna yang jauh berbeda dengan saudara-saudaranya yang berwarna bule kemerahan. Kenyataan itu juga membuat Babeh bertanya keheran-heranan, kenapa warna kulit Sura hitam. “Saya membatin, ini pasti ada isyarat,” jelas Babeh.

Tiga hari setelah kelahiran Sura, Babeh akhirnya menemukan jawabannya. Dalam kesedihannya, Babeh bersama kerabat dan sejumlah abdi dalem Keraton mencoba memaknai proses penguburan anak kerbau yang lahir di bulan Sura itu. “Sura mungkin ingin menunjukkan isyarat bahwa kejahatan yang disimbolkan warna kulit hitam itu harus dikubur. Dan biarlah kebaikan yang selalu ada,” urai Babeh dengan mata menerawang.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya