SOLOPOS.COM - Sebanyak 10 Mahasiswa ITS Surabaya menjadi pemenang MATE ROV tingkat Explorer se ASEAN, Minggu (7/5/2023). (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO —Kompetisi Marine Advance Technology Education remotely operated underwater vehicle (MATE ROV) atau robot bawah air ke IV tingkat ASEAN selesai digelar di Kolam Renang Tirtomoyo, Manahan, Minggu (7/5/2023).

Selama dua hari, sembilan tim bertarung untuk memenangkan kompetisi di kategori masing-masing. Kategori Explorer untuk mahasiswa dan setingkatnya, Ranger untuk pelajar umum, dan Scout untuk siswa SD.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Adapun pemenang kategori Explorer yakni, Juara I diraih Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lalu Juara II diraih Universitas Jember. Untuk kategori Ranger, Juara I diraih oleh SMAN II Surabaya, lalu Juara II dan III diraih oleh tim dari Singapore American School. Dan untuk kategori Scout, Juara I diraih SD Muhammadiyah I Sidoarjo, Juara II diraih oleh SD Al Hikmah Surabaya, dan Juara III diraih oleh SD Islam Al Azhar 38 Bantul.

Untuk kategori Explorer, ada 10 anggota tim dari ITS Surabaya yang akan terbang ke Amerika untuk mengikuti MATE ROV Internasional. Koordinator tim, Ardiar Diandra Putra Suharsono, mengucap syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung timnya sejauh ini.

“Kami sangat bahagia, ini menjadi langkah pertama kami untuk dapat mengarungi dalamnya lautan lebih dalam lagi ke depannya,” ucap dia.

Mengenai strategi, Ardiar mengaku sudah berkali-kali melakukan uji coba dan berlatih selama dua pekan di Surabaya. Strategi yang diujicobakan sudah diterapkan ketika demo misi. Ardiar bersama tim akan mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam kancah yang lebih bergengsi mendatang.

“Kami akan upayakan lebih efisien lagi, dan kami akan mengkaji ulang tentang desain kami, sehingga ke depannya yang diharapkan kami bisa memunculkan inovasi-inovasi terbaharukan,” jelas dia.

Ia menceritakan beberapa misi saat lomba di antaranya seperti membawa solar panel yang mengapung di atas air, penghabitatan ikan baru atau memindahkan ikan ke tempat yang aman, dan lainnya.

Pemenang juara I kategori Scout diraih oleh SD Muhammadiyah Sidoarjo dengan anggota tim sebanyak lima anak. Salah satu anggota tim, Rafardhan Athalla Saputra mengaku senang dan tidak menyangka akan menjadi Juara I dalam MATE ROV.

“Senang, enggak menyangka, ini baru kali pertama,” papar dia.

Rafardhan kini baru duduk di bangku kelas IV SD bertugas menjadi pilot dalam mengoperasikan ROV. Selain Rafardhan, tim dari SD Muhammadiyah Sidoarjo ini beranggotakan dua anak kelas IV SD dan satu anak kelas V SD. Mereka ada yang bertugas menjadi co-pilot, menjawab soal, dan lainnya.

“Dorong solar panel, nyeburin komponen-komponen, mencabut uji pelampung, ada tugasnya juga,” ucap dia.

Durasi waktu lomba dibatasi sekitar 30 menit. Mereka mengaku bisa berhasil menyelesaikan misi kurang dari 30 menit. Mereka berlima akan maju di kompetisi MATE ROV level dunia di Amerika pada 22-24 Juni 2023.

Selain mereka, pelajar SMAN II Surabaya akan mewakili kategori Ranger yang akan berkompetisi di kancah internasional. Koodinator tim dari pemenang lomba Juara I, Ayman Nawwaf Alfina SMAN II Surabaya bersama lima orang anggota timnya ikut lomba MATE ROV kategori ranger. Mereka berhasil menyelesaikan demo misi dengan durasi kurang dari waktu yang ditentukan.

“Kami sudah menyiapkan ini sejak Januari, setiap hari kami berlatih menyiapkan apa yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan misi sebelum waktu yang ditentukan,” ucap dia.

Sebagai ketua tim, Ayman masih duduk di bangku kelas XI SMAN II Surabaya, sementara lima orang temannya baru kelas X. Menurut Ayman teknologi ROV ini cukup penting untuk membantu manusia. Karena tidak semua aktivitas di bawah air bisa diselesaikan oleh manusia.

“Seperti yang kami ketahui, 70% di bumi ini adalah air, oleh sebab itu seiring berjalannya teknogi kami juga harus menyesuaikan,” ucap dia

Ayman menceritakan sewaktu lomba, misi sederhana dari ROV ini misalnya mengidentifikasi rumput pada 2014 dengan rumput pada 2015. Dengan tahun berbeda, Ayman bersama timnya harus bisa menunjukkan perbedaan rumput tersebut.

“Ada berapa perbedaan misalnya, itu salah satu contoh saja, durasinya juga sekitar 15 menit, dan Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan di bawah waktu itu,” ucap dia.

Penanggung jawab kompetisi tingkat ASEAN, Dhadhang SBW mengatakan penilaian dan penentuan juara berdasarkan sejumlah aspek, meliputi strategi, demo misi, ketepatan waktu, dan lainnya. Terdapat beberapa tokoh yang menjadi tim penilai dalam lomba ini, termasuk alumni MATE ROV Internasional.

“Juri lomba ada beberapa dari akademisi Surabaya, UNS, Filipina, Yogyakarta, dan alumni MATE ROV Internasional,” jelas dia.

Para pemenang lomba diharapkan bisa bersiap sebaik-baiknya untuk mengikuti kompetisi Internasional di bulan mendatang.

“Satu bulan ini mereka harus menyiapkan semua hal, termasuk visa, mereka harus ngebut kalau ingin masuk di Internasional akhir Juni,” ucap dia.

Menurut Dhadhang, nama Indonesia untuk lomba MATE ROV tidak begitu kalah dengan negara-negara lain. Karena terbukti, beberapa kompetisi justru Indonesia yang menjadi juara umumnya, termasuk kompetisi kali ini.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya