SOLOPOS.COM - Orang tua atlet asal Simo, Boyolali, Karisma Evi Tiarani, memegang medali emas yang pernah didapatkan sang anak, Kamis (4/8/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI  – Dua medali emas Asean Para Games (APG) 2022 cabang olahraga (Cabor) para-atletik direbut oleh atlet Indonesia, Karisma Evi Tiarani. Atlet berumur 21 tahun tersebut berasal dari Simo, Boyolali.

Kedua orang tua Evi, Bejo Riyanto, 55, dan Istikomah, 52, tinggal dan berasal dari Dusun Krambilsawit, Desa Talakbroto, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Bejo merupakan seorang petani. Sedangkan ibunya, Istikomah, adalah penjual kebab di Simo.

Saat mengetahui sang anak mendapatkan medali emas, kedua orang tuanya sangat bersyukur. Mereka mengaku mengetahui kemenangan sang anak dari tayangan televisi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung Evi, pemerintah, pelatih, dan pihak-pihak terkait untuk kemajuan anak saya, terutama Allah SWT,” kata Istikomah kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Mantul! Arena Pertandingan Bulu Tangkis APG Tak Pernah Sepi Penonton

Istikomah mengatakan emas di APG 2022 bukanlah emas pertama Evi. Sang anak memang langganan mendapatkan medali emas. Bahkan, ia mengatakan sang anak baru saja mendapatkan medali emas sepulang dari Swiss.

Saat diminta menghitung berapa medali emas yang sudah didapat Evi, Istikomah hanya tertawa. Ia mengungkapkan banyak sekali medali yang didapat anaknya.

Akan tetapi, Istikomah mengingat betul medali emas yang didapat sang anak untuk pertama kali.

“Medali emas yang didapat pertama kali itu pada 2015, waktu itu ikut Peparnas [Pekan Paralimpik Nasional] di Jawa Barat. Setelah itu, dia dapat emas lagi di Malaysia,” jelas Istikomah.

Baca juga: Maria Goreti Raih Medali Emas Balap Kursi Roda 400 Meter Putri APG 2022

Istikomah mengaku tak menyangka anaknya dapat berjodoh dengan dunia olahraga. Ia mengatakan saat ini anaknya telah mendapatkan tiga medali di APG 2022, dua emas di cabor para-atletik dan satu di cabor lompat jauh.

“Waktu kecil dulu malah sukanya main badminton, bukan berlari. Kemudian ada saudara yang mengajak untuk gabung olah raga, dia ikut,” kata dia.

Sementara itu sang ayah, Bejo, mengatakan sang anak dulunya hanya sering bermain badminton dengannya atau sang kakak.

Ia mengatakan hanya mengajarkan cara bermain badminton. Kemudian, Bejo mengungkapkan sang anak tertarik dengan dunia tolak peluru. Namun, Bejo mengungkapkan peluang Evi di tolak peluru kecil lantas pindah ke lari.

“Dulu sekolahnya di SMPN 2 Simo, terus pindah pas kelas dua ke SMPN 12 Solo. Itu pindah katanya agar dekat dengan tempat latihan. Lanjut ke SMAN 8 Solo, sekarang kuliah di Ilmu Komunikasi UNS semester empat,” terang Bejo.

Baca juga: Hajar Thailand 3-0, Indonesia Raih Emas Voli Duduk Putri APG 2022

Kedua orang tua Evi berharap sang anak dapat terus mengharumkan nama bangsa. Bejo mengungkapkan Evi saat ini sedang berlatih untuk mempercepat larinya ketika bertanding di Olimpiade Paris 2024 karena akan bertanding dengan para atlet di luar Asia.

“Harapannya ke depan anak kami dapat menjuarai Olimpiade di Paris pada 2024. Itu doa kami, mohon doanya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya