Soloraya
Senin, 31 Agustus 2020 - 16:22 WIB

Keren, Fasilitas Protokol Kesehatan SMP di Sragen Ini Pakai Sensor Ultrasonik

Tri Rahayu  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Disdikbud Sragen Suwardi mencoba keran air otomatis yang didesain menggunakan teknologi robotik di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, Kamis (27/8/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebagian fasilitas protokol kesehatan Covid-19 di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen menggunakan teknologi robotik yang meminimalisasi sentuhan.

Adanya fasilitas protokol kesehatan dengan teknologi robotik itu terungkap dalam pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen pada Kamis (27/8/2020).

Advertisement

Wakil Bupati Dedy Endriyatno, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suwardi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto mencoba keran air otomatis di salah satu wastafel dari enam wastafel yang ada.

Kemarau, Kabupaten Karanganyar Masih Aman dari Kekeringan

Advertisement

Kemarau, Kabupaten Karanganyar Masih Aman dari Kekeringan

Mereka cukup menggerakkan telapak tangan seperti orang melambaikan tangan ke arah sensor yang dipasang di belakang keran.

Secara otomatis air mengalir dalam durasi tertentu, yakni dalam hitungan detik.

Advertisement

Jadi mereka mencuci tangan tanpa menyentuh keran dan tempat sabun. Demikian pula saat para pejabat itu masuk ruang maka wajib menggunakan hand sanitizer.

Judi Sabung Ayam di Sragen Digerebek, Pemain & Penonton Kabur Tapi 28 Motor Ditinggal

Mereka pun tinggal melambaikan tangan di depan alat semprot maka alat itu secara otomatis menyemprotkan cairan hand sanitizer.

Advertisement

Dibuat Oleh Tim dengan Bimbingan Guru Robotik

Demikian pula saat masuk area kelas, mereka mendekatkan keningnya pada sensor suhu tubuh maka otomatis terdengar suara yang menyebut suhu tubuh masing-masing orang.

Alat-alat otomatis itu bikinan tim siswa SMP tersebut dengan bimbingan guru robotik dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas protokol kesehatan.

Polisi Ungkap Tersangka Kasus Pembunuhan Duwet Baki Bisa Bertambah

Advertisement

Tim siswa itu berjumlah enam orang dengan koordinator Muafif Fadhlurrahman Dhiaulhaq, seorang siswa Kelas IX-C.

“Alat itu sengaja kami buat sebagai antisipasi persebaran Covid-19. Biasanya penggunaan alat-alat dengan cara menyentuh. Dengan penyentuhan banyak orang maka bisa berpotensi tertular,” ujar Afif saat berbincang dengan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif