SOLOPOS.COM - Perwakilan PKK Joglo memamerkan program Pasar Hasil Bumi (Pasar Hasil Bumi Joglo) kepada tim penilai Lomba Kelurahan Solo 2024 di Kantor Kelurahan Joglo, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– Kelurahan Joglo termasuk kelurahan baru di Solo, lantaran pada 2019 lalu dimekarkan dari Kelurahan Kadipiro . Namun begitu, kelurahan ini mampu menciptakan setidaknya 5 program kreatif yang punya dampak besar bagi warganya.

Lurah Joglo, Aliek Budiarta, menyatakan di kelurahan yang dia pimpin telah membuat sejumlah program yang tujuannya untuk memberdayakan masyarakat. Mulai dari program sosial kemasyarakatan, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Aliek, sapaannya, menjelaskan bahwa program pertama ada Laku Utomo yang merupakan progam yang dijalankan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) yang fokus utamanya untuk merumat atau memperikan perhatian khusus bagi mantan RT dan RW di Joglo.

Program ini dibuat sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang dulunya punya jasa besar bagi wilayah RT dan RW-nya masing-masing.

“Kami tidak bisa menutup mata bahwa mantan RT dan RW itu jasanya teramat besar. Dan saat ini tidak semua dari mereka hidup berkecupkan dan dalam kondisi sehat. Oleh karenanya, sebagai bentuk penghargaan bagi mereka kami sering membantu mereka dengan pengobatan, sembako, dan bentuan materiil dan non-material lainnya,” ujar dia kepada Solopos.com, Jumat (10/5/2024).

Kedua, kata dia, ada program Sejoli (Sedekah Joglo Peduli), yaitu kegiatan sosial kemanfaataan secara gotong royong dari warga oleh warga untuk warga. Bentuk kegiatannya adalah mengajak seluruh warga Joglo tiap Jumat pagi bersedekah dan membantu sesama.

“Setiap Jumat pagi-sebelum Jumatan, kami (PKK, Kader Kesehatan, Karang Taruna, Kelompok Tani ) keliling ke rumah-rumah warga untuk mengajak mereka bersedekah seikhlasnya. Ada yang menyumbang sembako, susu formula, dan lainnya. Nantinya sedekah tersebut diberikan ke-86 warga atau mustahiq yang ada di Joglo, mulai dari anak yatim piatu, janda renta, dan warga membutuhkan lainnya,” imbuh dia.

Ketiga, ada program penanganan stunting Miting Sri (Mijit Stunting Banjarsari). Menurut dia, isu stunting ini memang perlu terobosan baru untuk menekan angkanya, jadi tidak bisa hanya dengan mengandalkan petugas tenaga kesehatan, dan sejumlah program pemerintah lainnya. Maka dari itu, pihaknya mencoba turut mengampil peran dengan membuat program spa dan renang bagi anak-anak kecil di Joglo.

“Alhamdulillah setelah beberapa kali program ini berjalan, anak-anak rutin ikut spa dan renang, 5 dari 7 anak yang ikut program bobot dan ketinggiannya mulai ada peningkatan. Semoga program ini bisa terus berjalan bersamaan dengan program lain dari petugas kesehatan maupun pemerintah kota,” imbuh dia.

Keempat, Paijo (Pasar Hasil Bumi Joglo) yakni penyediaan wadah pemasaran hasil pertanian yang dikelola oleh beberapa kelompok wanita tani (KWT) di Joglo. Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan sekali pada Jumat pertama dan kedua di Pendopo Kelurahan Joglo.

“Kami itu punya beberapa kelompok tani, seperti Sumber Berkah, KWT Asri, KWT Ngudi Makmur, KWT Ngadi Asih, dan Pokdakan Minasari. Mereka itu kadang punya panen yang cukup banyak tapi tidak bisa memasarkannya, oleh karena kita buat Paijo ini. Kegiatan ini sangat menarik antusias warga sehingga banyak warga yang berdatangan ke Kelurahan Joglo untuk berbelanja dan nantinya ada sejumlah hasil panen yang kamis sisihkan untuk diberikan ke warga yang membutuhkan,” jelas dia.

Terakhir, Sibago (Sinau Bareng Anak Joglo) program yang dilakukan sekitar 22 sukarelawan pemuda Joglo mulai 2023 lalu, yang berfokus pada pendidikan anak-anak Joglo. Kegiatan ini  dilaksanakan setiap Rabu pukul 16.00 WIB-17.00 WIB di Taman Cerdas Kelurahan Joglo.

Dimana tiap bulannya punya agenda yang bervariasi mulai dari penyuluhan kesehatan, nonton bareng (nobar), belajar bareng, baca buku, dan beberapa agenda lainnya. Sibago ini sifatnya gratis dan peralatan yang dibutuhkan selama berlangsung sudah disedikan oleh sukarelawan.

Sederet program inovatif di atas pun membuahkan prestasi. Pada Kamis (2/5/2024), Kelurahan Joglo terpilih menjadi juara Lomba Kelurahan Tingkat Kota Solo 2024.

Kelurahan yang dihuni 12.000 lebih penduduk ini berhasil memperoleh poin tertinggi dibandingkan 4 kelurahan lainnya, yakni Semanggi, Joyontakan, Jajar, dan Sudiroprajan. Sekaligus berhak mewakili Solo di Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya