SOLOPOS.COM - Sejumlah anak di Karanganyar dan sekitarnya mengikut khitanan massal gratis yang digelar Komunitas Isuzu Panther Solo (KIPS) bekerja sama dengan Relawan Pitu Karanganyar di Jetis Kayuapak Jaten, Karanganyar, Sabtu (12/3/2022). (istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR – Komunitas Isuzu Panther Solo (KIPS) bekerja sama dengan Relawan Pitu Karanganyar menggelar kegiatan khitan gratis di Jetis Kayuapak, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Sabtu (12/3/2022).

“Ini khitanan massal gratis pertama yang diselenggarakan KIPS dengan menggandeng Anung Marwoko dari Relawan Pitu, dan diikuti 58 anak peserta khitan. Pelaksanaan khitan pun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat,” tutur Koordinator KIPS Peduli Mubarok, kepada Solopos.com, seusai acara.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga: Komunitas Isuzu Panther Soloraya Jadi Duta Wisata Karanganyar

Dikatakannya, KIPS awalnya hanya menargetkan 40 peserta khitan gratis. Namun ternyata jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 58 anak.

“Itu artinya anak-anak lebih semangat dan senang bisa khitan secara bersama-sama,” imbuhnya.

Tak hanya dari Karanganyar, peserta khitan gratis juga datang daerah lain seperti Solo, Boyolali, Klaten, Sragen, Sukoharjo, bahkan dari Gunung Kidul, DIY. Selain khitan tanpa biaya, KIPS juga memberikan bingkisan suvenir untuk peserta.

“Kami berikan suvenir sarung, peci, mug, piagam, uang saku. Kemudian untuk orang tua, yang menunggu anaknya disunat, kami berikan hiburan games berhadiah,” ujar Ketua KIPS Ari Wibowo.

Sementara Anung Marwoko dari Relawan Pitu menyampaikan kegiatan kolaborasi ini karena ada kesamaan visi dan misi.

“Kami [Relawan Pitu] ada kesamaan visi dan misi. Sama-sama bergerak agar bisa bermanfaat untuk orang lain, untuk masyarakat, dan tidak membeda-bedakan masyarakat yang ditolong.

Baca Juga: Komunitas Isuzu Panther Solo Bagikan Ratusan Takjil di Bekonang

Harapan kami, anak-anak ini semoga ke depan bisa menjadi anak sholeh, berbakti kepada orang tua, bangsa dan agama,” ungkap Anung yang juga Wakil Ketua DPRD Karanganyar ini.

Ekspresi anak-anak pun beragam saat dikhitan. Ada yang berteriak-teriak menahan sakit, ada pula yang hanya meringis menahan sakit. bahkan ada yang terlihat memegang orang tuanya dengan kuat agar tidak merasakan sakit.

Salah satu peserta khitan, Dimas Tegar Sugiarto, meski sempat menangis karena merasakan sakit, dia mengaku lega akhirnya sudah selesai sunat. Dimas sendiri memang sudah lama ingin disunat.

Baca Juga: Geger, Pria 37 Tahun Ikut Sunat di Khitanan Massal

“Sakit, ya sakit memang, karena saya sudah pengin sunat. Selesai sunat dapat uang saku, piagam, sarung, makanan, obat. Ini bikin senang,” katanya dengan membawa bingkisan dari KIPS.

Sementara Dhana Harianto Putra, peserta khitan dari Boyolali, tegar dan tidak menangis. Dia mengaku saat disunat hanya merasakan seperti digigit semut.

“Kami sampaikan terima kasih kepada KIPS dan Relawan Pitu yang telah memfasilitasi kami, sehingga anak saya bisa dikhitan, dijemput, diantar pulang, dapat bingkisan lagi. Sangat membantu bagi kami dan keluarga,” ujar Giyatno, salah satu orang tua peserta khitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya