SOLOPOS.COM - Pemilik usaha Omah Tiwul Bunga Ayu, Sarimarwarni Bunga Ayu, menunjukkan sajian nasi tiwul di The Park Mall Solobaru saat mengikuti pameran kuliner pada Minggu (16/4/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Omah Tiwul Bunga Ayu yang berlokasi di Ngrawan RT 004/ RW 008, Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo kini dilirik pasar hotel dan mal. Hal itu disampaikan pemilik usaha Omah Tiwul Bunga Ayu, Sarimarwarni Bunga Ayu, di The Park Mall Solo Baru saat mengikuti pameran kuliner pada Minggu (16/4/2023).

Perempuan itu awalnya menjajakan nasi bungkus daun jati saat di Sukabumi, Jawa Barat. Kala itu, ia juga menjual jamu gendong. Harga nasi yang dipasarkannya dibanderol dengan harga Rp1.500/porsi sementara kini harga per porsinya mencapai Rp75.000 bahkan Rp700.000 untuk paket bersama.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara harga masakan olahan dari tiwul dan masakan khas tempo dulu di warungnya dihargai kisaran Rp10.000 sampai Rp250.000 untuk tujuh orang. Selain itu, Omah Tiwul juga menawarkan minuman jamu yang disajikan dalam kuali.

“Resep masakannya kami dapat secara turun temurun dari simbah dulu. Memang nguri-uri khas tempo dulu. Makanan tidak harus nasi, kami memiliki menu nasi gatot, nasi tiwul, nasi jagung, nasi rempah, nasi beras merah dan juga ketan hitam dan masih banyak lagi,” bebernya.

Dengan menu-menu olahan tempo dulu seperti tempe bosok, krokot, oseng jantung pisang, pelepah pisang dan lainnya ia mampu menggaet pelanggan dari berbagai kalangan. Mulai dari pelanggan luar kota hingga luar negeri, pejabat dan masyarakat secara umum. Dia juga mengungkapkan pihaknya konsisten dengan rasa dan juga mengusahakan harga yang mampu bersaing di kelasnya.

“Karena sekarang sudah masuk mal harga per porsi kami sekarang dari Rp25.000-Rp75.000/porsi. Ada paket kembulan sampai Rp600.000-Rp700.000,” jelasnya.

Dia bahkan membuat inovasi dengan menunya agar semua usia mampu menikmati lezatnya nasi jagung hingga tiwulnya. Bagi anak-anak dia membuat tiwul manis keju susu ditambah dengan berbagai toping. Bahkan nasi jagungnya juga memakai kaldu yang ditambah dengan susu dan daging cincang.

“Kalau nasi tiwulnya kami variasi dengan berbagai rasa seperti manis keju-susu, nasi goreng tiwul. Sehingga anak-anak hingga orang dewasa bisa merasakan tiwul. Lebaran tidak harus makan opor bisa juga dengan nasi jagung, tiwul, gatot dan lainnya,” ujarnya.

Perempuan yang juga sempat bekerja menjadi perias pengantin dan karyawan salon itu mengatakan pada Lebaran mendatang pelanggan tetap akan dijamu pada pukul 07.00-21.00 WIB. Mengingat warungnya tak tutup bahkan saat Lebaran.

Dia juga mengatakan jika pelanggan akan hadir bersama rombongan, bisa memesan tempat lebih dulu sebelumnya. Pembeli di kawasan setempat, Dita, 26 mengatakan nasi merah dan nasi jagung yang dipesannya sangat pas dengan seleranya. Dia juga memuji oseng daun pepaya yang biasanya pahit namun menu yang disantapnya itu tak terasa pahit.

Dia juga memilih menu lain yakni bandeng presto dan ayam tim yang menurutnya memiliki tekstur masakan yang sempurna. “Bandeng prestonya gurih krispi, ayam timnya juga lembut banget, daun pepayanya juga tidak pahit,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya