Soloraya
Senin, 26 Februari 2018 - 12:15 WIB

Keren! Ponpes Al Mukmin Ngruki Komitmen Cetak Penghafal Alquran

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah santri penghafal Alquran atau hufaz berfoto bersama setelah menjalani prosesi wisuda di Masjid Baitussalam pondok pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, Minggu (25/2/2018). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS)

Ponpes Al Mukmin Ngruki wisuda para penghafal Alquran.

Solopos.com, SUKOHARJO—Sebanyak 53 santri penghafal Alquran atau hufaz pondok pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ngruki, Cemani, Grogol, diwisuda di Masjid Baitussalam, Minggu (25/2/2018). Ponpes Al-Mukmin berkomitmen mencetak generasi cinta Alquran.

Advertisement

Prosesi wisuda dilakukan oleh Pimpinan Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Wahyudin dan Kepala Madrasah, Ustaz Zahrudin Fanani. Wisuda hufaz itu dikemas bersamaan acara tablig akbar bertajuk  Keajaiban Hafidz Quran dengan narasumber Wakil Rektor III Bidang Akademik  Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sutarno, dan Ahli Pendidikan Islam dan Bahasa Arab, Asy Syaikh Dr. Muhammed El Tayeb.

Para santri yang diwisuda telah menjalani ujian hafalan 30 juz Alquran selama beberapa hari.

“Jumlah santri yang mengikuti ujian hafalan 30 juz Alquran sebanyak 57 orang. Empat santri tak bisa mengikuti wisuda lantaran tak lolos ujian, masih kurang meyakinkan,” kata Kepala Madrasah, Ustaz Zahrudin Fanani. (baca: PENDIDIKAN SUKOHARJO : Mahasiswa BSD Univet Wajib Pakai Bahasa Jawa dalam Pengantar Skripsi)

Advertisement

Wisuda santri hufaz itu merupakan angkatan ke-II di Ponpes Al-Mukmin. Pada 2017, jumlah santri hufaz yang diwisuda sebanyak 16 orang. Jumlah santri hufaz yang diwisuda diharapkan bertambah pada masa mendatang.

Ada beberapa parameter penilaian ujian hafalan 30 juz Alquran yang diikuti para santri. Mereka wajib menghafal Alquran tanpa ada kesalahan hingga rampung. Apabila salah menghafal mereka harus mengulang.

“Para santri bisa mengulang jika salah menghafal Alquran saat mengikuti ujian,” ujar dia.

Advertisement

Menurut Zahrudin, menghafal 30 juz Alquran tergantung tergantung kemampuan masing-masing santri. Biasanya, para santri menghafal Alquran minimal tiga kali dalam sehari di lingkungan ponpes. Hal ini sebagai upaya membentuk generasi muda muslim cinta Alquran.

“Kami ingin para santri berjuang membela Alquran dan ulama. Jumlah total santri di Ponpes Al-Mukmin sekitar 1.300 santri,” terang dia.

Sementara itu,  Wakil Rektor III Bidang Akademik  Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sutarno, berharap para santri hufaz yang telah diwisuda tetap istiqamah menjaga hafalan. Mereka juga harus mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan umat muslim dan bangsa Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif