SOLOPOS.COM - Siswa SDN 1 Barenglor, Kecamatan Klaten Utara menampilkan tari gedruk saat digelar pentas seni dan gelar karya di sekolah setempat, Sabtu (17/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — SDN 1 Barenglor, Kecamatan Klaten Utara menggelar pentas seni dan karya siswa dari sampah di sekolah setempat, Sabtu (17/12/2022). Kegiatan itu digelar untuk mengajak siswa ikut melestarikan budaya serta menjalankan gaya hidup berkelanjutan.

Kepala SDN 1 Barenglor, Theresia Wiwik Dwi Astuti M. W, mengatakan gelar pentas seni dan karya siswa itu dilakukan sebagai penguatan profil pelajar Pancasila.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kebetulan SDN 1 Barenglor menjadi sekolah penggerak angkatan pertama. Kami mengambil tema proyek pelajar Pancasila mengangkat tema terkait penguatan pelajar Pancasila melalui kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan,” kata Wiwik saat ditemui di SDN 1 Barenglor, Sabtu.

Wiwik menjelaskan kearifan lokal yang dimaksud, yakni dengan menampilkan pentas kesenian sebagai upaya melestarikan budaya. Pada pentas itu, siswa menampilkan tarian dari berbagai daerah di Indonesia. Dari pentas itu, dia berharap siswa semakin bangga dengan keberagaman seni dan budaya nusantara.

Selain itu, siswa menampilkan pentas ketoprak. Sekolah tersebut memiliki kelompok ketoprak dan rajin mengikuti Festival Ketoprak Pelajar yang digelar di Klaten. Tahun ini, sekolah tersebut mendapatkan tiga juara I, satu juara II, dan satu juara III untuk beberapa kategori festival ketoprak.

Baca Juga: Seru! Turis Lokal & Asing Antusias Kunjungi Pekan Budaya Jalin Merapi di Klaten

Terkait tema gaya hidup berkelanjutan, Wiwik mengatakan siswa yang berjumlah 242 orang diajak peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah setempat. Sekolah itu memiliki program diet sampah dengan dibuatkan tas yang berfungsi mengumpulkan sampah plastik milik siswa.

“Sampah plastik kering dimasukkan dalam tas, kemudian dikumpulkan. Sampah tersebut digunakan sebagai bahan membuat ekobrik sebagai pembatas tanaman. Selain itu, sampah plastik digunakan membuat karya,” kata Wiwik.

Karya-karya tersebut kemudian ditampilkan kepada tamu serta orang tua siswa yang berdatangan di gelar karya dan pentas seni Sabtu. Wiwik berharap dari kegiatan itu siswa semakin bangga dengan kekayaan budaya di Indonesia dan kian peduli dengan kebersihan lingkungan mereka.

Baca Juga: 12 Sekolah Ikut Festival Ketoprak Pelajar Klaten, Panitia: Anggaran Terbatas

Salah satu siswa, Calista, 9, mengatakan dia dan teman-temannya membuat karya dari sampah bekas bungkus jajanan yang mereka beli. Salah satu karya yakni pembungkus jajanan berbahan kertas yang dibuat menjadi kerajinan hiasan dinding.

“Kemarin membuatnya setelah mengikuti ujian,” kata siswa kelas 3 tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya