Soloraya
Kamis, 18 Mei 2023 - 12:05 WIB

Keren! Setiap Pagi Siswa SMP Budi Utomo Solo Dibiasakan Membaca Buku

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SMP Budi Utomo Solo dibiasakan membaca apapun sebelum pelajaran dimulai, yakni dari pukul 07.00 WIB-07.30 WIB. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO—Kebiasaan positif dilakukan oleh siswa SMP Budi Utomo, Banjarsari, Solo dengan membiasakan diri membaca buku apapun setiap pagi sebelum pelajaran dimulai.

Kepala SMP Budi Utomo Solo, Danang Aji Sulistyo, menjelaskan kegiatan literasi itu merupakan upaya untuk mendukung program Disdik Solo dalam meningkatkan literasi anak di tingkat sekolah. 

Advertisement

Hal itu diwujudkan dengan membaca buku, surat kabar, majalah, dan bahan bacaan lain sebelum memulai jam pertama.

“Kita menjalankan program literasi di awal waktu pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB sampai o7.30 WIB. Kita adakan membaca di pojok baca yang dimiliki masing-masing kelas. Kemudian guru jam pertama akan bertanya secara acak kepada siswa apa yang dibaca tadi. Itu yang biasanya kita lakukan di pagi hari,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (17/5/2023).

Advertisement

“Kita menjalankan program literasi di awal waktu pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB sampai o7.30 WIB. Kita adakan membaca di pojok baca yang dimiliki masing-masing kelas. Kemudian guru jam pertama akan bertanya secara acak kepada siswa apa yang dibaca tadi. Itu yang biasanya kita lakukan di pagi hari,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (17/5/2023).

Dia mengatakan upaya itu agar pengetahuan siswa menjadi lebih luas. Danang mengibaratkan siswa tidak boleh menjadi katak dalam tempurung yang memiliki pemahaman sempit. “Mereka harus tahu dunia luar, lalu bisa mengetahui sejarah, masa depan, dan teknologi,” kata dia.

Menurut dia, literasi juga bertujuan membentuk pola pikir siswa yang logis dan memiliki daya kritis. Hal itu agar siswa memiliki kemampuan untuk menyaring informasi. Apalagi menurutnya, saat ini kita sedang mengalami banjir informasi.

Advertisement

Perlu diketahui, saat ini SMP Budi Utomo dikelola langsung oleh Yayasan Budi Utomo. Ketua Dewan Pendidikan Yayasan Budi Utomo, Toyibun, mengatakan SMP yang dia bina itu baru menginjak usia lima tahun.

“Tapi dalam hal kejuaran kita sudah tingkat nasional. Kemarin dipercaya dari salah satu siswanya menjadi inspektur upacara hari jadi Kota Solo mengganti Wali Kota dengan bahasa jawa halus, atas perintah langsung dari Wali Kota,” kata dia dalam sambutan, Rabu.

Capaian itu didasarkan pada filosofi pendidikan yang diusung oleh sekolah. Menurut Toyibun sekolah lebih menekankan pembentukan akhlak atau karakter. 

Advertisement

“Melalui enam karakter luhur yaitu jujur, amanah, rukun, kompak, kerja sama yang baik, hidup sederhana. Adapun cita-citanya agar menjadi anak yang berilmu, bertakwa, berakhlak, dan mandiri,” kata dia.

Dia mengatakan karakter tersebut diajarkan setiap hari, tidak hanya di dalam kelas, namun di luar kelas. Pembentukan karakter tersebut diwujudkan melalui kehidupan sehari-hari di sekolah. 

“Seperti hidup disiplin lewat hal-hal kecil seperti menata sandal dengan tertib, antri juga tertip, antri mandi, antri makan, antri wudhu, dan sebagainya. Sehingga lingkungan ini, bisa lebih menyenangkan,” kata eks Kepala SMAN 1 Solo ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif