Soloraya
Kamis, 25 Maret 2021 - 18:15 WIB

Keren! Siswi Klaten Bikin Robot Pelayan, Ini Fungsinya

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswi SMK Leonardo Klaten mempraktikkan cara kerja robot pelayan yang mereka buat di Autobot School Klaten, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Kamis (25/3/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN - Pandemi Covid-19 memantik ide empat siswi kelas 13 jurusan Mekantronika SMK Leonardo Klaten untuk membuat robot. Sebuah robot pelayan berhasil diciptakan untuk mengurangi kontak langsung antarmanusia.

Robot yang mereka beri nama Awbot itu dibuat selama sebulan sembari mereka mengiktui kegiatan magang di Autobot School Klaten. Robot setinggi 150 sentimeter itu mereka buat selama sebulan.

Advertisement

Keempat siswi berbagi tugas itu yakni Benedicta Leony Anik Pudyaningsih selaku manajer, Sami Asih pada bagian elektrik, Putri Wulandari pada bagian mekanik dan desain, sementara Florencia Ananda bertanggung jawab pada bagian pemograman.

Baca Juga: Kuota Elpiji 3 Kg Sukoharjo Belum Ditambah Jelang Bulan Puasa

Advertisement

Baca Juga: Kuota Elpiji 3 Kg Sukoharjo Belum Ditambah Jelang Bulan Puasa

“Awalnya kami mencari sesuatu yang bisa berguna dan bermanfaat di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya yakni bagaimana agar tetap bisa melayani dengan tetap menjaga jarak. Akhirnya kami dibimbing Pak Agur [Direktur Autobot School] membuat robot pelayan,” kata Benedicta Leony Anik Pudyaningsih, 18, saat ditemui wartawan di Autobot School, Kamis (25/3/2021).

Anik menuturkan biaya pembuatan robot senilai Rp2,5 juta. Bahan-bahan yang mereka gunakan juga mudah didapatkan. Bahan itu seperti bambu serta kain flanel untuk rangka dan penghias badan robot. Bahan lainnya seperti motor drive atau motor penggerak, modul bluetooth, baterai, serta berbagai komponen elektronika. “Beberapa komponen ada yang kami beli dari Jogja,” jelas Anik.

Advertisement

“Selain bisa digunakan sebagai pengatar makanan, robot ini juga bisa digunakan di rumah sakit untuk membawa makanan barang dan obat-obatan,” kata dia.

Berkali-kali Percobaan

Salah satu siswi yang terlibat dalam pembuatan robot, Putri, mengatakan robot itu berhasil dibuat setelah berulang kali percobaan. Dia mengatakan AWBot menjadi robot pertama berukuran besar yang selama ini dia bikin bersama tiga temannya.

“Masih akan terus dikembangkan lagi. Karena yang saat ini bisa dibilang masih menggunakan bahan seadanya. Termasuk nanti bisa dikembangkan ditambah dengan sensor suhu sehingga bisa mendeteksi suhu tubuh manusia,” kata Putri.

Advertisement

Direktur Autobot School Klaten, Agur Yake Mulia, mengatakan robot tersebut dibikin pelajar SMK yang seluruhnya kaum perempuan. “Artinya, perempuan juga bisa membuat robot. Pengembangan robot ini menggabungkan antara mekanik, elektro, dan pemograman. Robot ini didesain membantu masyarakat dalam kondisi saat ini yakni untuk tetap menjaga jarak. Robot ini bisa digunakan di warung makan, gedung, dan rumah sakit,” jelas dia.

Baca Juga: Para Idol K-Pop Ini Punya Kebiasaan Makan yang Aneh, Siapa Saja?

Robot yang dikembangkan itu bisa membawa beban maksimal 1,5 kg dengan sumber energi dari batu baterai kapasitas 2.000 mAh bertegangan 12 volt.
Robot digerakkan dengan sistem kontrol melalui aplikasi ponsel android yang dihubungkan via bluetooth. Daya jangkau robot yakni maksimal 25 meter dari posisi orang yang mengendalikan ponsel.

Advertisement

Agur menjelaskan robot itu masih terus dikembangkan. Salah satu kekurangan robot itu masih menggunakan sistem kontrol dari aplikasi yang diunduh melalui ponsel Android. Aplikasi itu bisa dibikin sendiri. “Secara teknologi memang masih kalah dibandingkan dengan negara maju. Namun, secara fungsi tidak kalah. Selain itu, harga pembuatannya terjangkau Rp2,5 juta,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif