SOLOPOS.COM - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengukuhkan dua doktor baru Program Doktor Pendidikan Agama Islam di Gedung Pascasarjana UMS, Rabu (18/1/2023). (Istimewa/Humas UMS)

Solopos.com, SUKOHARJOUniversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengukuhkan dua doktor baru Program Doktor Pendidikan Agama Islam di Gedung Pascasarjana UMS, Rabu (18/1/2023). Dua doktor baru tersebut adalah Immawan Nurdin dan Ayub Heri Santoso.

Immawan Nurdin lulus dari program doktor UMS melalui jalur publikasi jurnal internasional Scopus. Sedangkan Ayub Heri Santoso lulus melalui sidang terbuka.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada sidang terbuka, Ayub Heri Santoso memaparkan penelitiannya mengenai manajemen pendidikan dengan judul Manajemen Pendidikan Kewirausahaan di MAN 2 Kulon Progo dan SMKN 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2021/2022. Ayub Heri Santoso menyampaikan penelitian yang telah dikerjakan selama satu tahun itu bisa menjadi inspirasi bagi madrasah lain.

“Hasil penelitian kami ini nanti bisa dikembangkan di madrasah lain. Bagaimana pentingnya Madrasah Aliyah plus keterampilan ini didahului dengan satu jurusan ke jurusan,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (19/1/2023).

Dalam ujian terbuka ini, Bambang Setiaji selaku penguji menanyakan pentingnya pendidikan kewirausahaan di madrasah kepada Promovendus Ayub.

“Pendidikan keterampilan ini menjadi penting. Mengapa penting? Sekarang ini banyak pengangguran terpelajar, makanya kami terinspirasi bagaimana siswa-siswa madrasah yang 70% itu diberi bekal, paling tidak ilmu keterampilan pertama,” jelas Ayub.

Ayub Heri Santoso merupakan doktor ke-19 dari Program Doktor Pendidikan Agama Islam UMS dan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,68. Sedangkan Immawan Nurdin menjadi lulusan yang ke-20, lulus dengan IPK 3,73 dan mendapatkan predikat sangat memuaskan.

Disertasi yang menghantarkan Immawan Nurdin meraih gelar doktor berjudul Manajemen Pendidikan Karakter  dalam Program Layanan Khusus (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta.

Rektor UMS, Sofyan Anif, mengingatkan tanggung jawab alumni dan berharap adanya kontribusi dari keduanya untuk kemajuan UMS.

“Satu hal yang perlu diingat bahwa kemajuan sebuah perguruan tinggi atau menjadi berkembang terus atau menjadi dinamis manakala alumninya punya kontribusi,” papar Anif.

Ko Promotor dari Ayub Heri Santoso, Waston, mengatakan bahwa Indonesia adalah medan laboratorium yang sangat indah untuk diteliti. Sehingga menurutnya masih sangat luas untuk diadopsi oleh seorang doktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya