Soloraya
Senin, 16 Januari 2023 - 09:32 WIB

Kerja Bakti Kupas Gundukan Tanah, Warga Klaten Temukan Fragmen Terakota

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bersama komunitas kerja bakti menata gundukan tanah yang di bawahnya diduga merupakan situs di wilayah Dukuh Nglumbang Dungik, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Minggu (15/1/2023). (Istimewa/KPCB Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Warga bersama komunitas menggelar kerja bakti mengupas gundukan tanah di lahan persawahan Dukuh Nglumbang Dungik, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Minggu (15/1/2023). Selain menemukan artefak kuno, warga menemukan ular beserta telurnya.

Kerja bakti itu dilakukan menindaklanjuti temuan struktur batu bata merah yang diduga lantai candi yang dibangun pada era Mataram Kuno antara abad ke-8 hingga ke-10 masehi. Lokasi kerja bakti itu berada di tanah kas desa.

Advertisement

Tujuan kegiatan kerja bakti itu untuk penataan awal lahan yang akan digunakan sebagai pendukung program omah cagar budaya di Nglumbang Dungik serta mengoptimalkan atau membersihkan gundukan tanah agar lahan bisa difungsikan untuk pertanian.

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga sore diikuti warga yang tergabung dalam Kelompok Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik, Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten, pegiat cagar budaya dari Kropakan Mranggen Jatinom Klaten, serta pegiat cagar budaya dari Karanganyar.

Advertisement

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga sore diikuti warga yang tergabung dalam Kelompok Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik, Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten, pegiat cagar budaya dari Kropakan Mranggen Jatinom Klaten, serta pegiat cagar budaya dari Karanganyar.

Sebelumnya, petani menemukan struktur bangunan dari batu bata merah kuno yang masing-masing berukuran besar saat membajak sawah di tempat itu. Ukuran struktur bangunan itu yakni 12 meter x 3,8 meter.

Dari kerja bakti itu, warga menemukan fragmen tangan kanan arca terbuat dari batu andesit dengan posisi jari arca menggenggam sebuah benda yang belum diketahui jenisnya. Selain itu, warga menemukan tiga fragmen terakota dengan motif floral dan geometris.

Advertisement

“Dengan temuan benda-benda ini sangat dimungkinkan gundukan serta struktur bangunan dari batu bata merah merupakan sisa bagian dari struktur bangunan candi,” kata Humas KPCB Klaten, Hari Wahyudi, kepada Solopos.com, Senin (16/1/2023).

Benda-benda yang termasuk dalam objek diduga cagar budaya (ODCB) selanjutnya dibawa dan disimpan di sekretariat Komunitas Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik untuk dirawat dan diharapkan bisa menjadi bahan penelitian lebih lanjut.

Selain ditemukan ODCB, warga bersama komunitas menemukan ular beserta telurnya dari gundukan tanah tersebut.

Advertisement

“Untuk telur-telur ular kemarin dipindahkan ke tepi sungai. Sementara itu ada dua ekor ular yakni ular weling dan kobra Jawa. Untuk ular kobra langsung pergi, ular weling kemarin dibiarkan tetap di lokasi,” kata Hari.

Di wilayah Nglumbang Dungik beberapa kali ditemukan ODCB. Di dukuh tersebut diduga pernah berdiri candi pada era Mataram Kuno.

Pada 2020, warga pernah menemukan batu berukir yang diduga sebuah prasasti. Warga bersama komunitas berupaya meminta bantuan kepada ahli epigrafi guna membaca tulisan pada batu yang diduga prasasti tersebut. Lantaran kondisi ukiran sudah mulai aus, beberapa tulisan belum bisa terbaca.

Advertisement

Di sisi lain, warga setempat membentuk Kelompok Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik. Pembentukan kelompok yang diinisiasi warga itu untuk menjaga, merawat, dan melestarikan berbagai temuan cagar budaya di dukuh setempat. Kepengurusan komunitas itu kemudian dikuatkan menggunakan SK Kepala Desa Soropaten.

Para pegiat cagar budaya di dukuh itu secara rutin menggelar edukasi kepada warga terkait pentingnya temuan-temuan ODCB di Nglumbang Dungik yang di antaranya bisa menjadi wahana edukasi dan pada masa mendatang menjadi daya tarik wisata.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif