KARANGANYAR--Kerugian materi akibat angin ribut yang terjadi di tiga desa di Kecamatan Jumantono, ditaksir mencapai Rp50 juta. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru Kristanto, mengatakan hingga Kamis (12/1/2012) siang pihaknya masih menginventarisasi kerugian tersebut.
Sebagaimana diketahui, Rabu (11/1/2012) lalu, puluhan rumah warga di tiga desa, yakni Desa Ngunut, Genengan dan Tugu, tersapu angin ribut. Genteng rumah beterbangan, pepohonan di pinggir jalan dan milik warga juga banyak yang tumbang.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Total angka kerugian itu meliputi satu rumah warga yang roboh dan rusak berat pada bagian dapur karena tertimpa pohon, sementara untuk rumah warga yang lain kerusakannya di pada bagian teras dan genteng,” ujar Heru saat ditemui Solopos.com di kantor BPBD Karanganyar, Kamis.
Menurut Heru, rumah warga yang lain mayoritas genteng dan usuknya rusak, namun bangunan rumahnya tidak sampai ambruk. Untuk bahan-bahan kayu yang rusak, kata dia, belum bisa diperkirakan berapa besar kerugiannya.
Ia mengungkapkan, bencana angin ribut maupun puting beliung adalah bencana yang paling sulit untuk diprediksi, sebab bencana itu terjadi lantaran angin. Sedangan sifat angin, imbuh dia, berubah-ubah dan selalu berpindah lokasi. Ia meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai ketika akan turun hujan lebat. Biasanya angin tersebut datang sebelum hujan.
(JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)