SOLOPOS.COM - Warga melintasi di jembatan yang ada di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Klaten. Kondisi jembatan tersebut rawan ambrol lantaran fondasi bangunan yang berlubang akibat tergerus arus sungai (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kerusakan infrastruktur terjadi di Jembatan di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, rawan ambrol lantaran fondasi yang berlubang

Solopos.com, KLATEN – Jembatan di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung yang menjadi akses utama warga setempat menuju wilayah Kecamatan Mojosongo, Boyolali, rawan ambrol karena kerusakan infrastruktur. Hal itu lantaran fondasi jembatan yang berlubang akibat tergerus arus sungai.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Desa (Kades) Sudimoro, Agus Erwanto, menjelaskan jembatan itu dibangun pada 1980-an. Hingga kini, jembatan yang panjangnya sekitar enam meter dan lebar empat meter tersebut belum pernah diperbaiki. Sementara, kerusakan infrastruktur jembatan kian memprihatinkan dan rawan ambrol lantaran fondasinya yang terus tergerus aliran Sungai Pusur.

“Tanah di bawah jembatan sudah hilang. Jadi, fondasinya seperti menggantung,” jelas dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya terkait kerusakan infrastruktur, Senin (26/1/2015).

Melihat kondisi tersebut, warga dan pemerintah desa setempat selama lima tahun ini memasang portal di antara dua ruas jalan menuju jembatan. Hal ini dilakukan guna mencegah kendaraan berat melintasi jembatan itu agar tak memperparah kerusakan.

“Dulu sebelum diberi portal banyak truk pengangkut pasir yang melintasi jembatan tersebut. Karena kondisinya seperti itu, kami pasang portal agar kendaraan berat tidak melintas,” ungkap Agus.

Lebih jauh Agus mengatakan usulan agar jembatan itu diperbaiki mengemuka sejak lama. Ia kerap mengusulkannya dalam musyawarah rencana pembangunan tingkat kecamatan hingga kabupaten. Namun, higga kini usulan tersebut belum direspons. Lantaran hal itu, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah terkait kondisi jembatan.

“Kalau lewat jembatan ini, akses warga dari wilayah Jatinom dan Tulung menuju Boyolali sekitar enam kilometer. Kalau jembatan sampai putus, tentu warga harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk bisa ke Boyolali karena harus memutar. Makanya, kami berharap jembatan ini segera diperbaiki,” kata dia.

Camat Tulung, Rohmad Sugiarto, membenarkan kondisi jembatan di Desa Sudimoro rawan ambrol dan belum dapat ada anggaran perbaikan. Dia sepakat jembatan tersebut perlu segera mendapat perhatian sebelum telanjur ambrol.

Selain jembatan, kerusakan parah juga terjadi pada jalan penghubung lima desa yang juga melintasi jembatan di Sudimoro tersebut. Jalan sepanjang kurang lebih lima kilometer yang menghubungkan Desa Kiringan, Desa Bono, Desa Beji, Desa Kemiri, dan Desa Sudimoro ini dalam kondisi rusak parah.

“Untuk jalan, saya dan Kades Bono sudah datang ke Bappeda [Badan Perencanaan Pembangunan Daerah]. Kami diminta membuat proposal usulan perbaikan jalan dan sudah kami lakukan. Harapannya, proposal yang kami kirimkan segera ditindaklanjuti,” jelasnya terkait kerusakan infrastruktur yang terjadi di jembatan itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya