SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di jalan alternative Masaran-Plupuh dan Gemolong, Minggu (8/3/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Kerusakan infrastruktur terjadi di jalan Masaran-Plupuh Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Kerusakan infrastruktur jalan alternatif yang menghubungkan Masaran dengan Plupuh dan Gemolong rusak parah. Dalam jarak dua kilometer ada ratusan lubang jalan yang mengganggu pengguna jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pantauan Solopos.com di sepanjang jalan alternatif Masaran-Plupuh dan Gemolong terdapat lubang dengan diameter antara 30 cm hingga 100 cm. Selain itu, kedalaman lubang jalan tersebut juga bervariasi, antara sekitar 10 cm hingga 50 cm. Kondisi kerusakan infrastruktur jalan paling parah terjadi di Desa Pringanom, tepatnya dari Pasar Masaran hingga Kantor Kepala Desa Pringanom. Selain jalan berlubang, aspal di jalan tersebut juga banyak yang mengelupas dan bergelombang.

Warga Desa Pringanom, Kecamatan Masaran, Ita, mengatakan kerusakan infrastruktur jalan yang berada di desanya sudah sejak lama. Namun, hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah kabupaten.

Dia juga mengatakan jalan rusak tersebut seringkali membuat orang jatuh. “Itu lubangnya dalam banget, saat hujan menjadikan lubang jalan itu terendam dan orang tidak mengetahuinya, sehingga sering kali ada pengguna jalan yang jatuh,” katanya saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu (8/3/2015).

Ita berharap jalan tersebut segera diperbaiki, karena jalan itu merupakan akses perekonomian masyarakat.

Kepala Desa Pringanom, Sugiyoto, membenarkan jalan di wilayahnya saat ini kondisinya rusak parah. Kemungkinan jalan tersebut akan diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen pada pertengahan tahun ini. Menurutnya, kondisi jalan tersebut sangat parah, sehingga perlu segera diperbaiki. Selain itu, warga atau pengguna jalan juga sering mengeluh mengenai kondisi jalan tersebut.

“Sudah banyak yang ngeluh atas kondisi jalan tersebut. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu jalan yang mengelola DPU, saya tidak memiliki kewenangan untuk membangunnya,” katanya saat ditemui Solopos.com di kantornya.

Lebih lanjut, dia berharap sebelum adanya pembangunan, lebih baik DPU menambal kerusakan infrastruktur jalan berlubang tersebut. Hal ini karena, jalan tersebut cukup vital dan mendukung perekonomian warga.  “Jika menunggu hingga selesai dibangun kan lama, mending di tambal dulu supaya mempermudah akses warga,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya