Soloraya
Rabu, 22 Juli 2015 - 00:45 WIB

KERUSAKAN INFRASTRUKTUR : Jembatan Gawan Sragen Ditutup untuk Roda Empat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Separuh akses jalan di ujung Jembatan Gawan ditutup untuk kendaraan roda empat, Senin (20/7/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kerusakan infrastruktur di Jembatan Gawan, Sragen ditutup untuk roda empat.

Solopos.com, SRAGEN — Jembatan Gawan sebelah utara yang melintang di atas Sungai Bengawan Solo di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Sragen, tertutup untuk kendaraan roda empat. Permukaan jembatan peninggalan zaman Belanda itu sudah melengkung sehingga mengkhawatirkan jika dilintasi kendaraan roda empat.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Senin (20/7/2015), melengkungnya permukaan jembatan itu terlihat jelas di bagian tengah dan sisi timur. Selain melengkung, beberapa tiang pagar jembatan juga sudah keropos. Warga sekitar sengaja menutup akses kendaraan roda empat di kedua ujung jembatan. Jembatan itu hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua.

Beruntung kondisi Jembatan Gawan yang semakin kritis itu tidak mengganggu arus mudik dan balik Lebaran. Jembatan kedua yang dibangun pemerintah di sisi selatan masih bisa dilintasi kendaraan berbagai jenis. Jembatan di sisi selatan itu menjadi jalur utama pemudik yang menghubungkan Gemolong, Sumberlawang, dan Kota Sragen.

“Jembatan itu sudah mulai melengkung sejak diterjang banjir musim penghujan lalu. Namun, kondisinya makin parah sebelum puasa. Warga sekitar melarang kendaraan roda empat melintasinya sebelum Lebaran,” kata Tono alias Pete, warga Ngelombo, Tenggak, Sidoharjo yang berbatasan langsung dengan Desa Gawan saat ditemui Solopos.com, di lokasi.

Advertisement

Suwito, pengguna jalan yang biasa melintasi Jembatan Gawan mengaku waswas ketika melintasi jembatan itu menggunakan sepeda motor. Dia khawatir jembatan itu putus ketika pengguna jalan masih berada di tengah jembatan.

“Kalau melintasi jembatan itu, maunya ingin cepat sampai di ujung jembatan biar selamat,” kata dia.

Suwito menjelaskan Jembatan Gawan pada awalnya menjadi jalur utama penghubung Gemolong, Sumberlawang dengan Kota Sragen. Lebar jembatan yang kurang memadai membuat pemerintah membangun jembatan baru di sisi selatan. Meski sudah ada jembatan baru, Jembatan Gawan tetap dimanfaatkan warga sekitar sebagai akses menuju tempat tujuan.

Advertisement

“Jembatan di sisi selatan lebih ramai kendaraan sehingga membuat warga sekitar takut. Warga sekitar lebih nyaman lewat jembatan lama di sisi utara yang sepi,” papar Suwito yang berharap jembatan itu bisa diperbaiki supaya bisa dimanfaatkan warga sekitar.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif