SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di jalan alternatif Klaten-Sukoharjo tepatnya di Dusun Crabak, Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten, Minggu (15/2/2015). Jalan tersebut rusak parah sejak setahun lalu karena sering dilalui truk pengangkut pasir Merapi. (Ayu Abriyani K.P/JIBI/Solopos)

Kerusakan infrastruktur Klaten di jalan Juwiring semakin banyak memakan korban.

Solopos.com, KLATEN — Jalan alternatif penghubung Klaten-Sukoharjo yang melalui wilayah Kecamatan Juwiring rusak parah di beberapa bagian. Kerusakan infrastruktur itu berupa jalan berlubang dengan kedalaman 10 sentimeter hingga 30 sentimeter dan kerap mengakibatkan kecelakaan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan, Minggu (15/2/2015), bagian jalan yang kerusakannya paling parah berada di Dusun Crabak, Desa Trasan, Kecamatan Juwiring. Panjang kerusakan infrastruktur jalan di Klaten itu mencapai empat meter  dengan lebar sekitar 2,5 meter dari total lebar jalan sekitar tiga meter. Kedalaman lubang jalan mencapai 30 sentimeter.

Bagian jalan yang rusak terutama jalur dari arah Klaten. Di bagian jalan infrastruktur yang mengalami kerusakan itu pengguna kendaraan harus mengurangi kecepatan dan bergantian lewat karena lubang itu sangat dalam.

Menurut salah satu warga Desa Jaten, Kecamatan Juwiring, Endrawati, 30, di jalan yang rusak tersebut kerap terjadi kecelakaan terutama seusai hujan. Genangan air yang menutup lubang jalan membuat para pengguna jalan sering terperosok dan jatuh.

“Saya beberapa kali sering melihat ada kecelakaan di jalan rusak itu. Biasanya, para pelajar yang naik sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan tidak tahu kondisi jalan sehingga terperosok ke lubang. Ada yang sampai masuk ke selokan dan patah tulang,” katanya, Minggu (15/2/2015).

Hal serupa juga diungkapkan Sumadi, 55, warga Desa Trasan, Kecamatan Juwiring. Ia menyatakan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung sekitar satu tahun akibat banyaknya truk pengangkut pasir Merapi dari Klaten menuju Sukoharjo yang melintasi jalan itu.

“Biasanya truk galian C [pengangkut pasir] melintas malam hari. Meskipun siang harinya lubang itu ditambal warga menggunakan tanah, besok paginya pasti rusak lagi. Kami sudah berulang kali melaporkan kerusakan jalan itu ke Pak Camat, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjutnya,” katanya yang juga Ketua Rukun Warga (RW) setempat.

Sumadi juga menyebutkan jalan rusak itu sudah memakan banyak korban kecelakaan. “Belum lama ini ada warga Sukoharjo yang melalui jalur itu dan mengalami kecelakaan. Kondisinya luka parah sehingga kami bawa ke rumah sakit,” tuturnya.

Camat Juwiring, Triyanto, mengaku telah mengajukan usulan perbaikan jalan itu ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten. Ia juga mengatakan kerusakan jalan itu akibat sering dilalui truk pengangkut pasir.

“Kami sudah mengusulkan perbaikan jalan itu ke DPU dan meminta segera memperbaikinya. Apalagi, beberapa bagian jalan lain di sepanjang jalan itu juga mulai banyak lubang terutama dari arah Klaten. Kami harap pemerintah segera memperbaiki jalan itu agar kerusakan tidak semakin parah,” ujarnya, Minggu (15/2/2015).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya