SOLOPOS.COM - Kondisi fondasi jembatan yang ambrol, Senin (2/11/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kerusakan infrastruktur Sragen, jalur Kedawung-Sambirejo Ditutup karena fondasi jembatan ambrol.

Solopos.com, SRAGEN–Fondasi Jembatan Bogadung yang terletak di jalur utama penghubung Kecamatan Kedawung-Sambirejo, Sragen ambrol, Minggu (1/11/2015) pukul 00.15 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Akses antarkecamatan itu ditutup sementara untuk mengantisipasi adanya kecelakaan lalu lintas mengingat jembatan tersebut terancam putus.

Fondasi jembatan setinggi empat meter di sisi barat ambrol. Cor beton bertulang jembatan dalam kondisi menggantung dan nyaris putus. Tim Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen menyurvei lokasi dan memagari jembatan itu dengan bambu. Jalur dari arah Sambirejo ke Kecamatan Kedawung dialihkan ke jalan desa di Dusun Genthong RT 001, Desa/Kecamatan Kedawung.

Warga RT 001, Dusun Bogadung, Desa Bendungan, Kedawung, Giyarti, 30, saat ditemui Solopos.com, Senin (2/11/2015), mengatakan peristiwa itu terjadi tengah malam dan membuat warga sekitar yang semula tertidur pulas menjadi terbangun.
Dia mendengar gemuruh suara ambrolnya fondasi jembatan itu yang seperti suara banjir. Dia mengatakan suara airnya terdengar karena memang pipa jaringan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk wilayah Dusun Bogadung dan Genthong terputus.

“Mbah Tini, tetangga sebelah sungai, juga kaget mendengar suara gemuruh ambrolnya fondasi itu. Wong tidak ada hujan kok ada banjir. Setelah dilihat keluar rumah ternyata suara gemuruh itu berasal dari bawah jembatan. Suara air itu berasal dari pancaran air PDAM yang terputus,” kata Giyarti.

Dia mengaku warga setempat sudah melaporkan kejadian itu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Dia menyampaikan tim DPU Sragen juga sudah melihat kondisi jembatan secara langsung pada Minggu siang.

Warga Genthong RT 001, Kedawung, Awang Handoko, 22, mengatakan puluhan warga di wilayah Dusun Genthong dan Bogadung tidak mengalir selama sehari. Dia mengaku baru Senin pagi air PDAM bisa mengalir kembali. Awang bersama pemuda di Dusun Bogadung membantu warga pengguna jalan untuk mengarahkan ke jalan alternatif.

“Saya sudah minta izin ketua RT dan Polsek Kedawung untuk membuat papan penunjuk arah agar pengguna jalan tidak tersesat selama akses Kedawung-Sambirejo ditutup,” katanya.

Sementara, Kabid Bina Marga DPU Sragen, Hutomo Ramelan, saat dihubung Solopos.com, Senin siang, mengatakan fondasi jembatan itu merupakan peninggalan Belanda yang menyatu dengan jaringan pipa PDAM. Untuk pelat cor bertulang sebagai alas jalan aspal itu, kata dia, kemungkinan buatan 1970-an.

“Saya tahunya ya saat berkoordinasi dengan PDAM. Fondasinya memang tidak menggunakan semen saat pembangunannya. Saya mengusulkan pada APBD 2016 untuk perbaikan jembatan itu. Untuk sementara diperbaiki dengan anggaran pemeliharaan jembatan. Yang penting motor dan sepeda bisa lewat. Kalau mobil dan truk dilarang dulu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya