Soloraya
Senin, 22 April 2013 - 08:51 WIB

Kesal Jalan Kampung Rusak, Warga Griyan Ultimatum UNS

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jasa konstruksi (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan)

SOLO – Warga Griyan RT 001/ RW 010, Pajang, Laweyan, Solo memberi tenggat waktu selama dua minggu bagi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk memperbaiki jalan kampung yang rusak akibat pembangunan gedung Inkubator Bisnis UNS. Warga mengancam bakal memblokade jalan apabila tuntutan tersebut tidak terlaksana.
Advertisement

Warga setempat bahkan sempat berniat memblokade jalan kampung tersebut pada Minggu (21/4/2013) pagi lantaran geram pada pihak pelaksana proyek pembangunan, PT Nindya Karya, yang tak kunjung memenuhi janjinya. Ancaman blokade yang telah diserukan warga sejak sebulan lalu, tidak membuat PT Nindya Karya segera membenahi kerusakan jalan kampung akibat proyek mereka. Namun menurut seorang warga Griyan RT 001/ RW 010, Ahmad Walid, blokade dibatalkan karena Pembantu Rektor II UNS, Jamal Wiwoho, telah menemui mereka dan berjanji kepada warga akan memperbaiki kerusakan jalan tersebut.

Walid menegaskan, warga tidak memiliki masalah dengan UNS. Warga juga sangat mendukung pendirian Gedung Inkubator Bisnis di kampung tersebut. Sejak awal, warga hanya menuntut pihak pelaksana proyek untuk memperbaiki kerusakan jalan.

Sebelumnya, warga telah menggelar empat kali pertemuan dengan PT Nindya Karya. Perusahaan itu juga telah menyanggupi tuntutan warga untuk memperbaiki jalan, jembatan dan parit yang rusak di wilayah itu. “Masalah kami bukan sama UNS sebenarnya, yang kami tuntut itu PT Nindya Karya, tapi sampai sekarang kok tidak ada kabarnya,” imbuh Walid.

Advertisement

Wahid berharap UNS dapat segera memenuhi janjinya untuk memperbaiki jalan. Oleh karena itu, warga tidak ingin memberi tenggat waktu terlalu lama. Warga mengancam bakal langsung membloke jalan jika negosiasi terakhir itu tidak dipenuhi dalam tempo dua pekan. “Intinya jalan yang dulunya baik harus dikembalikan baik seperti semula,” pungkas Walid.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif