Soloraya
Selasa, 13 Desember 2016 - 07:40 WIB

KESEHATAN SOLO : 7 Dari 10 Rumah di Mojosongo Terdapat Jentik-Jentik Nyamuk

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Kesehatan Solo, kerawanan DBD di Mojosongo tergolong tinggi.

Solopos.com, SOLO — Tujuh dari 10 rumah di Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, terdapat jentik-jentik nyamuk. Hal itu berdasarkan sampel dalam pemantauan jentik-jentik berkala (PJB) yang dilakukan petugas kesehatan setempat.

Advertisement

Rendahnya kesadaran masayarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) diduga menjadi penyebab tingginya angka keberadaan jentik-jentik nyamuk di wilayah ini. “Ini perlu kami lakukan inovasi kepada masyarakat. Contohnya kami melakukan gerakan Masdarbersayak [Masyarakat Sadar Berantas Sarang Nyamuk] ke RW 002 yang angka kasusnya tinggi. Ada RW yang jumlah kasusnya menurun tapi di RW lain naik,” kata dr. Nur Hastuti, Kepala Puskemas Sibela, Mojosongo, saat ditemui wartawan di sela-sela deklarasi percepatan penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Mojosongo, Jumat (9/12/2016).

Nur menjelaskan hasil PJB mungkin menunjukkan di rumah tidak ada jentik-jentik nyamuk. Namun, tidak menutup kemungkinan di halaman rumah ada ban bekas atau botol minuman yang terisi air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. “Apalagi situasi seperti ini kan musim penghujan,” ujar Nur.

Ia berharap ada perubahan perilaku di masyarakat. Petugas Puskesmas Sibela rutin terjun ke masyarakat melakukan sosialisasi, penyuluhan, dan menggerakkan masyarakat untuk menerapkan PHBS.

Advertisement

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami bergandeng tangan dengan kader. Kader kami mintai tolong untuk ikut memeriksa jentik-jentik, pendataan PHBS, dan penyuluhan kepada warga masyarakat,” terang Nur.

Lurah Mojosongo, Agus Triyono, mengatakan terus mendorong dan mengajak warga untuk melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga rutin menggelar kerja bakti setiap pekan dan melakukan PJB secara rutin.

Tak hanya itu, kelurahan juga menggelar deklarasi percepatan penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan membentuk duta-duta STBM. Duta STBM bertugas sebagai penggerak masyarakat dalam hal PHBS.

Advertisement

“Deklarasi ini pertama di Solo. Harapannya masyarakat Solo dan Mojosongo khususnya menjadi masyarakat yang lebih sehat,” kata Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif