Soloraya
Rabu, 16 November 2016 - 08:10 WIB

KESEHATAN SOLO : Setelah Silir, Pemkot Bangun RS Di Mojosongo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah sakit. (delitti.net)

Kesehatan Solo, Pemkot akan membangun RS di Mojosongo.

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo berencana membangun satu lagi rumah sakit (RS) setelah RSUD Silir. RS yang akan dibangun pada 2018 itu berlokasi di Mojosongo.

Advertisement

Pembangunan rumah sakit di tiap kecamatan ini menjadi prioritas Pemkot sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga di Kota Bengawan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo Ahyani mengatakan saat ini Pemkot masih fokus pada pembangunan RSUD Silir.

Proyek tersebut akan dikerjakan multiyears mulai 2017. Total kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp100 miliar.

Advertisement

Proyek tersebut akan dikerjakan multiyears mulai 2017. Total kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp100 miliar.

“Kami usulkan anggaran Rp10 miliar di APBD 2017 untuk membangum RSUD Silir,” kata dia ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (15/11/2016).

Ahyani mengatakan detail engineering design (DED) pembangunan RSUD Silir tengah disusun dan ditargetkan selesai tahun ini. Dengan begitu, tahun depan Pemkot terfokus pada pelaksanaan pembangunan rumah sakit.

Advertisement

Proyek RSUD ini menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) selain bidang pendidikan, transportasi, dan infrastruktur. Pemkot terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga.

“Selain membangun RSUD, Pemkot juga menggratiskan pelayanan kesehatan di puskesmas untuk warga,” kata dia.

Ahyani mengakui pembangunan RS terganjal keterbatasan anggaran Pemkot. Karena itu, sejumlah rencana kegiatan Pemkot terpaksa dibatalkan sesuai skala prioritas, seperti pembangunan Balai Diklat.

Advertisement

Anggaran pembangunan Balai Diklat akan dialihkan untuk pembangunan RSUD. Selain mengandalkan APBD Kota Solo, Pemkot juga tetap berupaya  mengajukan permohonan anggaran ke pemerintah pusat.

Ahyani menilai pembangunan RS di tiap kecamatan mendesak direalisasikan. Hal ini guna memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Bengawan.

“Kami berharap Pusat juga bisa mengucurkan anggaran untuk pembangunan rumah sakit,” kata dia.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan Pemkot memilih tidak mencari pinjaman di Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk merealisasikan pembangunan RS. Proses mencari pinjaman di PIP dinilai tidak mudah, di antaranya Pemkot harus memenuhi sejumlah persyaratan seperti presentasi di hadapan PIP, kemudian harus menunggu hasil kajian sehingga prosesnya memakan waktu lama.

“Jadi kami memilih menganggarkan di APBD. Tahun depan kami baru mengajukan Rp10 miliar, disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” kata Budi.

Budi mengatakan proyek pembangunan rumah sakit akan dikerjakan selama tiga tahun. Sesuai rencana, RSUD Silir akan dibangun di tanah hak pakai (HP) Pemkot Nomor 54 seluas 1.100 meter.

Konsepnya, rumah sakit dibangun enam lantai berkapasitas 200 tempat tidur. Rumah sakit akan dilengkapi fasilitas yang sama seperti RSUD Solo di Ngipang, Banjarsari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif