SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (Dok/JIBI/Solopos)
Kesehatan Sragen terus ditingkatkan pelayanannya. Sebanyak 24 puskesmas masih kekurangan SDM sehingga belum bisa menjadi BLUD penuh.
Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 24 puskesmas di Sragen belum bisa menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh karena masih kekurangan puluhan tenaga atau sumber daya manusia (SDM). Saat ini baru Puskesmas II Kedawung yang sudah menjadi BLUD penuh.
Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Farid Anshori, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (2/2/2015).
“Nilai standar BLUD 24 puskesmas masih di bawah 80 sehingga belum bisa terapkan BLUD penuh,” tutur dia.
Farid menjelaskan penilaian kurang 24 puskesmas berasal dari keterbatasan jumlah SDM sehingga tenaga yang ada merangkap tugas lintas disiplin ilmu, atau keahlian mereka.
Dia mencontohkan adanya bidan dan perawat yang bertugas di bidang administrasi keuangan karena belum adanya sarjana ekonomi.
Kondisi tersebut hanya bisa diatasi dengan perekrutan tenaga oleh puskesmas yang kekurangan SDM. Farid memastikan perekrutan segera dilakukan oleh 24 puskesmas, tapi proses tersebut harus menunggu peraturan bupati (perbup).
Ditanya ihwal tenaga yang dibutuhkan di 24 puskesmas, dia menyatakan bervariasi seperti sopir, dokter gigi, dokter umum, atau bidan/perawat. Tapi tenaga kontrak yang paling banyak dibutuhkan yaitu perawat dan sarjana ekonomi (keuangan).
Penjelasan senada disampaikan Sekretaris DKK Sragen, Hargiyanto. Menurut dia, perekrutan tenaga kontrak untuk memenuhi standar pelayanan minimal (SPN) puskesmas BLUD.
Sistem BLUD dinilai sangat bagus karena mengutamakan kualitas pelayanan dan mendorong kompetisi antarpuskesmas dan swasta.