SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kanan) menjenguk bayi kembar tiga di Ruang Ashoka Neonatal Risiko Tinggi (Neoristi) RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Senin (16/1). (JIBI/Solopos/Rudi Hartono)

Kesehatan Wonogiri, warga Nguntoronadi melahirkan bayi kembar tiga.

Solopos.com, WONOGIRI — Partini bersama suaminya, Diro Andriyanto, berdiri terpaku memandang bayi mereka dari balik kaca jendela Ruang Ashoka Neonatal Risiko Tinggi (Neoristi) RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Senin (16/1/2017) siang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Air mata Partini menetes saat ia memandangi bayinya yang bergerak di dalam inkubator. Beberapa saat kemudian dia menggeser posisi agar dapat melihat bayi keduanya di inkubator terpisah.

Setelah cukup lama, dia berpindah posisi untuk menyaksikan bayi ketiganya. Air matanya terus saja mengalir, terharu, dan bahagia. Ketiga bayinya sehat dan normal.

Hari itu momen paling mengharukan bagi perempuan 37 tahun warga Putuk, Wonoharjo, Nguntoronadi, Wonogiri, itu. Sejak melahirkan melalui operasi caesar, Kamis (5/1/2017) lalu, Senin itu untuk kali pertama dia dapat melihat ketiga bayi kembarnya.

Sebelumnya dia tak dapat menjenguk ke Ruang Ashoka karena kondisinya masih lemah. Dia menjalani pemulihan kondisi di rumah tiga hari setelah melahirkan.

Sejak saat itu Partini hanya dapat memberi kasih sayang dari jauh. Setiap hari memeras ais susu untuk ketiga bayi perempuannya yang dirawat intensif di RSUD Wonogiri. “Bahagia sekali. Mereka normal dan sehat. Rasanya pengin sekali menimang mereka,” kata Partini penuh haru.

Dia tak menyangka ada tiga janin di kandungannya selama sembilan bulan. Sejak awal pemeriksaan kandungan, dokter menyatakan janin di perutnya ada dua. Hingga pemeriksaan terakhir pun ultrasonography (USG) mendeteksi hanya ada dua janin.

Hingga akhirnya hari persalinan tiba. Dokter mengeluarkan tiga bayi dari kandungannya. “Saya diberi tahu setelah operasi caesar. Ya kaget, soalnya setahu saya ada dua. Pihak rumah sakit bilang kondisi mereka stabil. Senang rasanya,” imbuh dia.

Partini dan suaminya belum memberi nama untuk anak ke-2, ke-3, dan ke-4 mereka itu. Namun, masing-masing dari mereka sudah menyiapkan nama yang indah. Diro menamai bayi masing-masing Clara Amelia Putri, Clarisa Amelia Putri, dan Clarin Amelia Putri.

Sedangkan Partini akan menamai bayi itu Adzila Jeni Amelia Putri, Asdila Jeni Amelia Putri, dan Adiva Jeni Amelia Putri. Keduanya masih bermusyawarah untuk memutuskan usulan mana yang akan dipilih.

Kepala Ruang Ashoka Neoristi RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Paryatmi, menginformasikan saat lahir bayi pertama beratnya 1.670 gram dengan panjang 41 cm, bayi II 1.900 gram sepanjang 40 cm, dan bayi III 1.830 gram sepanjang 41 cm. Kini kondisi mereka stabil.

Berat badan naik seiring diberikannya asupan air susu ibu (ASI). Dari waktu ke waktu asupan ASI meningkat dari yang semula hanya 1 cc-5 cc per 2 jam kini mencapai 25 cc per 2 jam.

Dokter yang merawat ketiga bayi, dr. Khairunisa Wardani, Sp.A., mengatakan saat dilahirkan ketiga bayi mengalami asfiksia sedang yakni bayi baru lahir gagal mengambil napas kali pertama. Saat itu juga si bayi diberi napas buatan yang pertama untuk memperlancar oksigenasi di awal kehidupan.

Oksigenasi yang tidak baik di awal kehidupan bisa berefek buruk bagi masa depan bayi. Saat ini refleks isap bayi dilatih intensif agar saat pulang ibunya tidak kesulitan memberi ASI.

“Usia kandungan sang ibu sudah cukup bulan saat itu. Tapi proses kelahiran harus caesar karena pertumbuhan janin terhambat, berat badan lahirnya kurang. Tapi sekarang kondisi mereka bagus,” kata dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya