SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

SRAGEN-Sebanyak 71 desa di Kabupaten Sragen memperoleh bantuan proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Program itu dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) II dan dana swadaya masyarakat setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Suwaji, mengungkapkan program Pamsimas bertujuan membantu masyarakat yang tinggal di daerah rawan kesulitan air bersih. Nilai proyek Pamsimas di setiap desa yaitu Rp275 juta. Rinciannya, bantuan dari pusat 70% atau Rp192,5 juta, bantuan dari kabupaten 10% atau Rp27,5 juta. “Sisanya, 20% merupakan swadaya masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk uang tunai Rp11 juta dan swadaya tenaga masyarakat yang jika dihitung senilai Rp44 juta,” urainya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Sabtu (13/10/2012).

Tahun ini, ungkapnya, ada 18 desa yang mendapatkan program itu. Antaralain Desa Pare, Sono, Tempelrejo, Kedawung, Purworejo, Cepoko, Jati, Ngrombo, Tegalrejo. “Jika ditotal sejak 2008, sudah ada 71 desa yang mendapatkan bantuan Pamsimas,” jelasnya.

Tak sekadar daerah yang rawan kesulitan air bersih, ungkapnya, proyek itu juga diberikn kepada daerah yang masyarakatnya berkomitmen untuk menyukseskan program tersebut. Pasalnya masyarakat yang merencanakan, melaksanakan, mengoperasikan, mengelola dan memelihara hasil program tersebut. Tanpa partisipasi warga, program ini tidak akan berjalan.

Ketika suatu desa dinyatakan berhak memperoleh program tersebut, terangnya, akan dicari daerah yang sumber airnya besar dengan alat khusus. Setelah itu, akan dibangun sumur beserta seluruh perangkatnya yang bisa dimanfaatkan warga. Di beberapa titik, juga ada pipa-pipa yang mengambil air dari sumber air itu dan dihubungkan ke rumah-rumah warga.
Rencananya Selasa (16/10), kata Suwaji, akan diadakan pertemuan pihak yang mengurusi Pamsimas se-Soloraya di kantor DPU Sragen. Tujuannya untuk membahas bagaimana kelanjutan proyek tersebut.

Kepala DPU Sragen, Zubaidi, menambahkan meski sama-sama menyediakan air minum, Pamsimas berbeda dengan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). PDAM berorientasi keuntungan dan dikelola perusahaan, sedangkan Pamsimas tidak berorientasi keuntungan dan dikelola masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya