SOLOPOS.COM - Ribuan warga memperebutkan apam di Lapangan Klampeyan Jatinom saat digelar tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu di Jatinom, Jumat (16/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ribuan orang tumpah ruah di Lapangan Klampeyan, Kelurahan/Kecamatan Jatinom, Jumat (16/9/2022) seusai Salat Jumat. Mereka berebut apam dalam puncak tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu.

Warga memadati lapangan seluas 2.772 meter persegi itu. Tak hanya di lapangan, warga menyemut di lereng-lereng tepi lapangan yang berlokasi tak jauh dari kompleks Makam Kyahi Ageng Gribig tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dari seberang sungai bersebelahan dengan lapangan, warga berdesakan menyaksikan tradisi yang sudah berumur empat abad tersebut. Mereka yang memadati lapangan saling berebut apam yang dilemparkan orang-orang mengenakan jubah putih dari dua menara setinggi 6 meter.

Tak hanya menggunakan tangan kosong, warga menangkap apam menggunakan payung serta jaring. Selama sebaran apam digelar, selawat yang diiringi grup hadrah terus mengalun.

Diperkirakan, apam yang disebarkan memiliki total bobot 6 ton. Apam-apam itu merupakan sedekah warga yang sehari sebelumnya berbondong-bondong menyedekahkan apam ke panitia.

Baca Juga: Terkuak! Pencopet Asal Sragen saat Selawat di Jatinom Klaten Ternyata Residivis

Sejumlah warga yang ikut dalam kerumunan itu kegirangan ketika mendapatkan apam. Apalagi, perjuangan mendapatkan apam tak mudah. Mereka harus berdesakan di bawah terik sinar matahari.

Seperti Tri Wibowo, 42, warga Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten. Seusai berjualan keliling ke sekolah-sekolah, Tri tak melewatkan kesempatan meramaikan tradisi sebaran apam.

“Baru tahun ini akhirnya kesampaian. Terus terang ini nuruti mbok wedok,” jelas Tri yang datang bersama istri dan seorang anaknya.

Usaha Tri tak sia-sia. Setelah berdesakan hingga kaki terinjak-injak, dia mendapatkan lima apam yang disebarkan dari menara.

Baca Juga: Mencopet Saat Zikir dan Tahlil di Jatinom, Klaten, Warga Sragen Ditangkap

“Dapat lima sama cuwil-cuwilan. Belum tahu nanti untuk apa. Ya nanti sekadar sedikit-sedikit dimakan. Ini juga diiringi doa agar selalu diberi kesehatan dan rezeki lancar. Meski berdesakan, rasanya tetap menyenangkan,” kata Tri.

Tak hanya yang berusia muda, rombongan nenek-nenek pun ikut sebaran apam. Seperti Narti, 58, warga Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Narti datang berombongan dari kampungnya menumpang kereta kelinci. Bersama dua orang lainnya, Narti mendapatkan apam yang disebar dari menara.

“Dapat enam terus dibagi. Ya nanti dimakan apamnya. Tetap bisa dinikmati karena disebar dengan dibungkus plastik. Suasananya berdesakan, sampai gemeteran,” kata dia.

Baca Juga: Sudah Lebih dari 4 Abad, Sebaran Apam Yaa Qawiyyu Jatinom Penuh Makna

Salah satu warga Salatiga, Muzayin, 70, mengatakan kedatangannya bersama rombongan dalam rangkaian kegiatan ziarah dari makam Sunan Pandanaran di Bayat berlanjut ke makan Kyahi Ageng Gribig di Jatinom. Selain ziarah, Muzayin datang hanya ingin melihat perayaan tradisi yang sudah berlangsung secara turun temurun.

“Hanya ingin melihat. Pokoke berkahe Mbah Kyahi Ageng Gribig,” kata Muzayin.

Perayaan tradisi Yaa Qawiyyu kembali digelar dengan sebaran apam yang terbuka untuk umum. Selama dua tahun sebelumnya atau 2020 dan 2021, sebaran apam di Lapangan Klampeyan ditiadakan gara-gara pandemi Covid-19. Namun, tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu tetap digelar secara sederhana.

Perayaan tradisi dengan sebaran apam Yaa Qawiyyu kali ini juga dihadiri Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Bupati Klaten, Sri Mulyani; Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, sejumlah anggota DPR, serta perwakilan dari Keraton Kasunanan Surakarta.

Airlangga yang masih keturunan Kyahi Ageng Gribig selama beberapa tahun terakhir tak absen mengikuti rangkaian tradisi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya