SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, sudah memimpin partai selama 25 tahun. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengingatkan kompetitornya bahwa dirinya sudah puluhan tahun memimpin partai politik (parpol).

Sehingga tindakan-tindakan intervensi dan intimidatif oleh aparat penegak hukum semestinya tidak perlu dilakukan di kontestasi Pemilu 2024. “Selalu saya sampaikan, bahwa saya ini jadi Ketua DPC 25 tahun kok. Sehingga hal-hal seperti itu tak perlu terjadi,” ujar dia di Warung Makan Girly Corner Pucangsawit, Jebres, Minggu (12/1/2023) siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Rudy, panggilan akrabnya, menyatakan tidak ada yang perlu dimaafkan dalam kejadian datangnya beberapa polisi di depan DPC PDIP Solo pekan lalu, termasuk saat Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, meminta maaf bila tindakan anggotanya dinilai keliru.

“Sudah selesai, sudah saya sampaikan tak ada yang perlu dimaafkan,” urai dia.

Disinggung pernyataan Kapolresta yang menyebut kedatangan beberapa anggotanya di depan DPC PDIP Solo sebagai kegiata patroli, Rudy meragukan hal itu.

“Lah yang namanya patroli saya tanya, patroli itu keliling apa mampir? Loh nek patroli ya mubeng-mubeng. Lah ini berhenti. Dan yang memfoto rakyat, bukan saya loh itu,” terang dia.

Rudy juga menyatakan yang membagikan foto-foto keberadaan beberapa polisi di depan kantor DPC PDIP Solo adalah rakyat. Dia menegaskan selama ini tindakan-tindakan semacam itu belum pernah terjadi.

Ditanya apakah ada anggota polisi yang masuk ke area DPC PDIP Solo, Rudy tidak tahu. Sebab saat kejadian itu dirinya tak ada di lokasi.

“Ora ngerti, wong aku ora neng kana. Wong kantornya di sana. Fotonya beredar begitu loh. Lah akhirnya jenengan lihat foto-foto di kantor-kantor partai, kapan itu fotonya, aktingnya bagaimana, itu loh. Kalau yang memfoto rakyat yang tidak sengaja, dengan yang disengaja itu beda ta. Ya ditanya saja. Durasinya lama lah, lama itu,” papar dia.

Sebelumnya, Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, membantah kedatangan beberapa anggotanya di depan Kantor DPC PDIP Solo merupakan tindakan intervensi dan intimidatif.

Menurut dia, kedatangan para polisi merupakan kegiatan patroli wilayah. Kegiatan seperti itu dilakukan juga di kantor-kantor parpol lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya