Solopos.com, SOLO—Victory Komik Solo yang beralamat di Jl. Suryo No.4, Purwodiningratan, Kecamatan. Jebres, Kota Solo itu menjadi salah satu tempat persewaan atau rental komik paling langgeng dan berani melawan zaman.
Meski kecenderungan orang membaca kini kian berubah seiring perkembangan teknologi, namun Pemilik Victory Komik, Sugeng Wiyono tetap teguh mempertahankan rental komik yang dirintis sejak 1990-an itu.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Awalnya, 1990-an, dia hanya membantu kakak mengelola rental komik. Seiring waktu dia membuka sendiri di rumahnya.
“Dulu ada tiga saudara saya yang membuka, Pekar Jaya, Maju Jaya, terus ini Victory. Tapi yang sekarang ada tinggal Victory,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (14/9/2023).
Ketika awal membuka rental, saat itu sedang populer komik Indonesia karangan Ganes TH, Jan Mintaraga, R.A Kosasih, sampai Teguh Santosa. Baru sekitar 2000-an awal komik atau manga Jepang terbitan Elex Media menggeser kepopuleran komikus lokal.
“Sejak itu pembaca generasi baru yang lebih muda membaca manga, yang lama malah ketinggalan, penulis lokal sudah kalah,” kata dia.
Pada waktu itu, Sugeng sampai harus menyetok banyak komik lantaran yang antre untuk meminjam cukup banyak. “Dulu komik seperti Kungfu Boy itu saya beli sampai delapan, karena yang antre banyak,” kata dia.
Bukan hanya pelanggan, buku miliknya ternyata juga digemari rayap. Rumahnya yang terkadang lembap itu semakin memperpendek usia komik. Dia mengaku kesulitan merawat satu per satu buku miliknya yang kini sudah berjumlah puluhan ribu itu.
“Sampai belakang sana masih ada buku, di lantai atas masih ada buku, jadi saya sendiri sampai lupa kalau ada pelanggan yang tanya komik lawas,” kata dia.
Kini musuh Sugeng tidak hanya rayap, yang lebih berat lagi adalah melawan zaman. Dia mengakui orang sekarang sudah jarang yang meminati komik fisik. Pelanggannya kini jauh berkurang dibandingkan dulu.
Sugeng juga tidak menampik jika perilaku membaca orang sekarang sudah berbeda jauh dengan orang di masa 1990-an sampai awal 2000-an. Kini banyak orang yang dengan mudah membaca komik melalui aplikasi online seperti webtoons.
“Sekarang kalah dengan yang di-HP, anak yang sekarang bacanya di HP. Tapi pelanggan dulu masih ke sini meski tidak produktif membaca lagi, karena kan dia sudah sibuk,” kata dia.
Sebenarnya Internet tidak melulu menjadi musuh. Belum lama ini ada selebbook yang mengunggah video tentang Victory Komik ke Instagram. Selang beberapa waktu gerainya banyak dikunjungi orang-orang dari luar kota.
“Tapi saya kan nggak tahu cara bikin begitu, jadi ketika dibikinkan saya terima kasih. Itu mendatangkan pembaca baru, karena orang ngiras sudah tidak ada” kata dia.
Namun, hasratnya melawan zaman untuk mempertahankan usahanya yang sudah dia rintis dua puluh tahun itu masih tinggi. Dia masih setia menggunakan cara-cara konvensional, seperti mencatat daftar peminjam di kertas.
Bukan berarti dia diam saja tidak mengikuti update manga atau komik terbaru. Di bagian depan juga dipajang daftar “Komik Baru Per Hari”. Di situ terpajang komik baru seperti Spy x Baru.
“Tapi nggak seperti dulu,” kata dia.
Sugeng mengingat dulu, bahkan ketika ada komik baru, langsung yang antre membeli banyak. Namun, kini ketika ada komik baru, hanya terpanjang. Sebenarnya sulit bagi Sugeng mempertahankan laba lantaran antara pendapatan dan pengeluaran rental miliknya, tidak imbang.
“Tetep pengennya dipertahankan, soalnya eman [sayang], karena yang mengumpulkan [komik] kan sudah lama, selama kita bisa merawat, masih bisa beli lagi ya akan tetap buka,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
