SOLOPOS.COM - Kondisi area limpasan air WGM melalui pintu spillway di Kelurahan Wuryorejo, Wonogiri, sudah tidak mengalirkan air ke Bengawan Solo, Kamis (16/3/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pintu spillway Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri sudah ditutup sejak Senin (13/3/2023). Penutupan pintu spillway karena elevasi atau tinggi air muka waduk berstatus siaga hijau atau aman.

Pantauan Solopos.com di area limpasan air pintu spillway WGM, Kamis (16/3/2023) siang, tidak ada aliran limpasan air dari pintu spillway. Di area tersebut banyak ditemui pemancing dan beberapa penjala ikan. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Wonogiri, Trias Budiono, mengatakan pintu spillway WGM sudah ditutup sejak tiga hari lalu atau Senin.

Menurut Trias penutupan dan pembukaan pintu spillway WGM Wonogiri merupakan kewenangan Perum Jasa Tirta (PJT) I selaku pengelola waduk tersebut. Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, elevasi WGM sudah menunjukkan status hijau.

“Oleh karena itu, pintu spillway ditutup. Penurunan elevasi karena curah hujan baik di hulu sungai yang bermuara di WGM maupun di sekitar WGM sudah turun, tidak setinggi saat Februari 2023 lalu,” kata Trias kepada Solopos.com, Kamis.

Pantauan real time elevasi WGM melalui https://hidrologi.bbws-bsolo.net/tma pada Kamis pukul 14.25 WIB, elevasi WGM tercatat 135,53 meter soerabaia heven vloed peil (mshvp).

Trias menyebut saat ini debit air yang keluar dari air tampungan WGM Wonogiri sebesar 50 m3/detik melalui pintu turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sementara pintu spillway ditutup. 

Penutupan itu, lanjut Trias, juga bertujuan agar air tampungan di WGM tidak terlalu sedikit. Saat ini PJT sedang persiapan untuk menghadapi musim kemarau sehingga air tampungan yang dikeluarkan ke Bengawan Solo juga tidak banyak.

Persiapan Kemarau

“Ini masih proses penampungan air dari hulu untuk persiapan kemarau. Jadi nanti pas kemarau, debit air di waduk tidak terlalu rendah,” ucap dia.

Ihwal warga yang beraktivitas memancing dan menjala ikan di sekitar area limpasan air pintu spillway, Trias mengimbau mereka untuk berhati-hati. Meski pintu spillway saat ini sudah ditutup, bukan berarti mereka bisa abai dan lalai terhadap keselamatan diri sendiri. 

Salah satu pemancing ikan di Sungai Bengawan Solo di area limpasan air pintu spillway WGM Wonogiri, Pri, menyampaikan para pemancing seperti dirinya hanya berada di pinggiran, tidak sampai masuk ke dalam sungai.

Mereka yang masuk aliran sungai Bengawan Solo hanya para penjala ikan. Menurut dia, mereka itulah yang seharusnya diberi peringatan dan dilarang menjala di area tersebut.

“Ya walaupun mereka pakai pelampung ban, tapi risikonya terlalu besar. Kalau tenggelam kan repot. Kalau pemancing kayak saya ini kan enggak sampai nyemplung. Cuma di pinggiran,” ujar Pri saat ditemui Solopos.com di pinggir Sungai Bengawan Solo.

Sementara itu, Kepala Sub Divisi Jasa Tirta III/1 PJT I, Fendri Ferdian, membenarkan pintu spillway sudah ditutup karena elevasi WGM berstatus level siaga hijau.

Sebagai informasi, level siaga WGM meliputi tiga level yaitu level hijau dengan elevasi 135,30 mshvp, level siaga kuning dengan elevasi 136 mshvp, dan level siaga merah dengan elevasi 137,20 mshvp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya