SOLOPOS.COM - Ketua Umum (Ketum) PPDI Boyolali, Dartono, saat diwawancara wartawan dalam acara Rakerda PPDI 2022 di Panti Marhaen Boyolali, Rabu (1/6/2022). Ia mengungkapkan PPDI Boyolali berinovasi mendirikan PPDI Mart di Mliwis, Cepogo, untuk meningkatkan kesejahteraan perangkat desa. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Boyolali menggelar rapat kerja daerah (rakerda) di Gedung Panti Marhaen Boyolali, Rabu (1/6/2022). Tak hanya rakerda, kegiatan tersebut merupakan kegiatan halalbihalal yang diikuti oleh perangkat desa yang tergabung dalam PPDI.

Ketua Umum (Ketum) PPDI Boyolali, Dartono, mengungkapkan tujuan dari acara rakerda dan halalbihalal tersebut untuk menyikapi musyawarah kerja pada 2019. Selain itu, sebagai bentuk kebersamaan perangkat desa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Selama ini kami sudah melaksanakan beberapa kegiatan. Namun, belum semuanya terlaksana. Kami rakerda untuk menyaring aspirasi dari teman-teman. Kami juga sudah menyelesaikan beberapa kegiatan, seperti bakti sosial serta kegiatan lain untuk meningkatkan kesejahteraan kami,” kata dia.

Lebih lanjut, Dartono meminta para perangkat desa bekerja maksimal melayani masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Ia berharap, para perangkat desa dapat melayani masyarakat dengan tulus dan ikhlas mengabdi kepada negara dan masyarakat.

“Insyaallah nanti rezeki akan mengalir dan para bapak-bapak pemangku kebijakan tentu nantinya akan memikirkan kami anak-anaknya,” katanya kepada wartawan.

Baca Juga: Ini Dugaan Motif Perangkat Desa di Simo Boyolali Dibakar Hidup-Hidup

PPDI Mart

Dartono menjelaskan PPDI Boyolali saat ini telah memiliki usaha sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan sekitar 2.300 perangkat desa yang tergabung dalam PPDI Boyolali. PPDI Boyolali telah membangun sebuah toko bernama PPDI Mart di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo.

“PPDI Mart ini dari kami dan untuk kami. Ini koperasi perangkat desa yang sudah punya izin secara nasional. PPDI Mart ini ditangani oleh pihak ketiga yang profesional dan didukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali,” kata dia.

Saat disinggung mengenai dana desa, Dartono mengungkapkan sampai dengan saat ini 75 persen dana desa telah terserap untuk pelaksanaan kegiatan di desa. Kegiatan tersebut antara lain peningkatan infrastruktur, ketahanan pangan, penanganan Covid-19, dan kegiatan lainnya.

“Kalau anggarannya yang digelontorkan dari pemerintah pusat per desa rata-rata Rp800 juta,” jelasnya.

Baca Juga: Rekrutmen Perangkat Desa Boyolali, Lowongan Sekdes Paling Sedikit

Apresiasi

Ketua DPRD Boyolali, Marsono, mengapresiasi keberadaan PPDI Boyolali. Ia mengatakan PPDI adalah elemen penting di Boyolali. Hal tersebut karena PPDI dapat menampung aspirasi perangkat desa di Boyolali.

“Daripada saya mewadahi suara perangkat satu per satu, lewat PPDI kan saya bisa mewadahi secara utuh,” kata dia.

Marsono juga menilai gerakan PPDI memiliki gerakan yang luar biasa. Ia mencontohkan salah satu gerakan tersebut berupa pembuatan PPDI Mart di Cepogo.

“Harapan saya, semoga PPDI semakin berkembang, rukun, dan kompak. Sehingga teman-teman perangkat desa di Boyolali dapat mendukung visi misi bupati,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya