SOLOPOS.COM - BPD Berjo menggelar Musdes membahas terkait laporan pertanggungjawaban keuangan BUMDes pada Jumat (10/3/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Polemik pengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar mulai menemui titik terang. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyerahkan laporan pertanggungjawaban (LPj)  keuangan BUMDes periode Mei 2022-Februari 2023 ke Inspektorat Daerah.

Inspektorat akan menggandeng akuntan publik untuk mengaudit keuangan tersebut. Hal itu menjadi kesepakatan yang dicapai masyawarah desa (Musdes) yang digelar BPD Berjo di Balaidesa setempat pada Jumat (10/3/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Musdes dengan agenda penyampaian LPj Keuangan BUMDes diikuti 95 orang dari tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT/ RW, BUMDes, dan Dewan Pengawas. Kegiatan ini dikawal langsung Bagian Hukum, Inspektorat Daerah, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Sragen. Kegiatan ini mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian dan TNI.

Dalam Musdes itu, Direktur BUMDes Berjo, Arif Suharno, melaporkan keuangan selama periode kepengurusan terhitung mulai Mei 2022 sampai Februari 2023.

“LPj BUMDes diteruskan ke Inspektorat. Nanti diaudit Inspektorat melalui kantor akuntan publik. Apakah wajar atau janggal,” kata Wakil Ketua BPD Berjo, Triwanto, ketika dijumpai Solopos.com seusai Musdes di Balaidesa Berjo.

Dia mengatakan kepengurusan BUMDes masih tetap berjalan. Tidak ada pemberhentian kepengurusan BUMDes. BPD akan menggelar musdes lanjutan terkait hasil audit Inspektorat. BPD meminta warga menahan diri dan menjaga kondusivitas. Jangan sampai terjadi polemik lagi yang berdampak pada situasi Berjo tidak kondusif.

“Jangan membikin keruh suasana. Tunggu audit Lpj,” katanya.

Dalam Musdes juga menghasilkan keputusan pembentukan tim perumus peraturan desa (Perdes) BUMDes untuk merevisi aturan yang dibuat 2008 lalu. Pihaknya juga meminta tidak ada isu terkait penutupan objek wisata Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda. Sebab ada 200-an UMKM bergantung di sana.

Direktur BUMDes Berjo, Arif Suharno, saat musdes menyampaikan saldo terakhir perusahaannya Rp1,2 miliar Dengan total nilai aset Rp4 miliar. Saat ini BUMDes Berjo tengah merintis usaha air mineral kemasan sebagai pengembangan unit usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya