Soloraya
Kamis, 7 April 2022 - 14:49 WIB

Keunikan Masjid Tertua di Sukoharjo: Jadi Tempat Sembunyi Diponegoro

R Bony Eko Wicaksono  /  Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga berjalan kaki menuju serambi Masjid Darussalam di Kampung Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Selasa (16/6/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Masjid Darussalam, masjid tertua di Sukoharjo, Jawa Tengah, ternyata mempunyai nilai sejarah dan keunikan tersendiri.

Keunikan pertama bisa dilihat dari segi bangunannya. Masjid yang berlokasi di Kedunggudel, Kenep, Sukoharjo ini mempunyai kubah yang berbentuk bunga wijaya kusuma.

Advertisement

“Bunga wijaya kusuma merupakan pusaka Bathara Kresna. Wijaya bermakna kemenangan sementara Kusuma berarti bunga. Filosofinya yakni bunga kemenangan terhadap lawan dan diri sendiri melawan nafsu duniawi,” terang seorang pengurus takmir Masjid Darussalam, Sehono, saat ditemui Solopos.com, Selasa (6/6/2017).

Baca Juga:  Pom Bensin SPBU Pertamina Ternyata Ada 3 Jenis Hlo, Apa Saja?

Advertisement

Baca Juga:  Pom Bensin SPBU Pertamina Ternyata Ada 3 Jenis Hlo, Apa Saja?

Dari sisi sejarahnya, masjid tertua di Sukoharjo ini juga sempat menjadi lokasi persembunyian Pangeran Diponegoro ketika melawan Belanda.

Saat penjajahan Kolonial Belanda, Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) VI kerap melakukan pertemuan dengan Pangeran Diponegoro secara sembunyi-sembunyi di masjid tersebut. Mereka membahas strategi perang melawan Belanda.

Advertisement

Akan tetapi, persembunyian Pangeran Diponegoro itu tercium oleh Belanda. Hingga akhirnya, tentara Belanda membombardir wilayah Kedunggudel, termasuk masjid ini.

Namun, saat dibombardir, masjid tertua di Sukoharjo ini tidak hancur. “Masjid dibombardir tembakan meriam namun tidak hancur. Hanya bangunan bagian depan yang hancur. Ini mukjizat Allah,” jelas Sehono.

Baca Juga:  Bolehkah Berenang Saat Puasa Ramadan? Begini Hukumnya!

Advertisement

Saat pemerintahan PB VIII, para alim ulama dan warga setempat meresmikan renovasi masjid pada 1837. Peresmian masjid menjadi momentum kebangkitan umat Islam setelah berakhirnya Perang Diponegoro. Hingga kini, bangunan masjid masih kokoh dan kuat kendati berusia tua.

Sebagai informasi, Kampung Kedunggudel, tempat Masjid Darussalam ini berada, banyak menyimpan banguanan-bangunan bersejarah.

Baca Juga:  Ternyata Ini Beda Pom Bensin Milik Pemerintah & Swasta, Jangan Keliru!

Advertisement

“Kelurahan Kenep kerap menjadi lokasi outing class para pelajar yang ingin belajar mengenai budaya dan sejarah. Kami ingin mengoptimalkan potensi produk unggulan dan sisi historis pada masa mendatang,” kata tokoh pemuda di Kelurahan Kenep, Sasongko.

Kemudian, di lokasi masjid tertua di Sukoharjo juga terdapat pengrajin rambak, karak, jamu, serta batik tulis. Produk batik tulisnya mempunyai keunikan dan lebih berkualitas dibanding produk serupa di daerah lainnya.

Baca Juga:  Pom Bensin Warna Biru Lebih Lengkap Dibanding Merah, Ini Isinya!

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif