SOLOPOS.COM - Tenda berdiri di kawasan camping ground Sapuangin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Pengelola Camping Ground Sapuangin)

Solopos.com Stories

Solopos.com, KLATEN — Kabupaten Klaten memiliki banyak lokasi wisata yang menawarkan pemandangan indah dari ketinggian mulai dari lereng Gunung Merapi hingga ke perbukitan di sisi selatan. Masing-masing destinasi memiliki keunikan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengamatan Solopos.com, tren wisata ketinggian di Klaten terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah objek wisata yang menawarkan keindahan panorama alam dari ketinggian bermunculan.

Hal itu tidak lepas dari upaya berbagai mulai dari pemerintah dan masyarakat desa hingga Pemkab Klaten yang belakangan terus fokus meningkatkan daya tarik wisata. Sebut saja Girpasang, Deles Indah, hingga Bukit Sidoguro.

Setiap objek wisata itu menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Mulai dari indahnya matahari terbit atau sunrise, matahari terbenam atau sunset, hingga kerlip lampu kota di malam hari.

Kawasan Wisata Sapuangin

Lokasi wisata ini berada di ketinggian lereng Gunung Merapi, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, tepatnya di wilayah paling ujung desa tersebut berbatasan langsung dengan taman nasional Gunung Merapi (TNGM).

Kawasan itu berada pada ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Puncak Merapi terlihat jelas dan dekat dari lokasi ini. Selain menyuguhkan panorama alam Merapi, saat malam tiba kawasan itu menyuguhkan pemandangan kerlip-kerlip lampu perkotaan.

Di kawasan itu, ada kedai Sapuangin Coffee and Farm yang menyuguhkan kopi hasil olahan petani setempat. Kedai tersebut juga menyuguhkan aneka hidangan lainnya.

Sembari menikmati secangkir kopi ditambah kudapan singkong goreng, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam perbukitan di lereng Merapi yang masih hijau dilengkapi gagahnya puncak Merapi.

Selain kuliner, kawasan yang asri tersebut menawarkan sensasi camping. Lokasinya berdekatan dengan kedai. Pengunjung juga bisa menikmati paket wisata belajar pengelolaan tanaman kopi.

Desa Terpencil Girpasang

Di lokasi lebih rendah, ada kawasan Girpasang yang kini menjadi salah satu destinasi wisata populer di ketinggian lereng Merapi Klaten. Girpasang sejatinya salah satu dukuh atau perkampungan terpencil di Desa Tegalmulyo.

Kampung itu terpisahkan jurang dengan perkampungan lainnya. Dulu, satu-satunya akses keluar-masuk kampung itu hanya melalui anak tangga di tepi jurang.

Sejak ada jembatan gantung serta gondola, akses menuju kampung itu kian mudah. Selain itu, Girpasang berkembang menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

Kawasan tersebut kian berkembang dengan bermunculan kedai yang menyuguhkan aneka menu serta tempatnya estetik. Pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2022, Girpasang dinobatkan sebagai juara I pada kategori dataran tinggi.

wisata ketinggian klaten
Suasana kawasan Deles Indah, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (12/3/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Deles Indah

Lain halnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Di desa itu ada destinasi yang sudah dikenal sejak dulu yakni Deles Indah. Selain sejuknya udara lereng Merapi, kawasan itu menyuguhkan pemandangan puncak Gunung Merapi dari dekat yang tak kalah ciamik.

Selain itu, kawasan tersebut terdapat hutan pinus. Sesekali pengunjung bisa bertemu kawanan monyet ekor panjang yang berkeliaran bebas. Untuk menikmati wisata di lokasi ini, pengunjung cukup merogoh kocek untuk parkir kendaraan.

Di kawasan itu juga terdapat camping ground yang dikelola kelompok masyarakat setempat. Tak hanya camping, ada wisata edukasi tentang Merapi hingga paket wisata cukup unik yakni merasakan kehidupan sehari-hari warga Deles.

Kali Talang

Kawasan wisata lereng Gunung Merapi lainnya yang menawarkan pesona alam Merapi adalah Kali Talang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten. Berjarak sekitar 4 km dari puncak Gunung Merapi, pengunjung bisa menikmati sejuknya udara di lereng Merapi.

Tempat itu menyuguhkan hamparan rerumputan serta aneka pohon. Dari kawasan Kali Talang, pengunjung disuguhi panorama alam puncak Merapi yang terlihat gagah dengan rekahannya. Pada ajang API Award 2022, Kali Talang Bikepark meraih juara III kategori wisata olahraga dan petualangan.

wisata ketinggian klaten
Pengunjung menikmati suasana kawasan Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, September 2022 lalu. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Bukit Cinta Watu Prahu

Tak hanya di sisi utara atau lereng Merapi yang menawarkan pesona wisata ketinggian di Klaten. Wilayah sisi selatan Klaten juga menyimpan berbagai potensi wisata ketinggian selain perbukitan yang kerap menjadi lokasi penelitian para ahli geologi Indonesia hingga mancanegara.

Seperti kawasan Objek Wisata Bukit Cinta Watu Prahu di Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat. Kawasan perbukitan itu ditata menjadi destinasi wisata dan dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat.

Untuk menuju puncak bukit itu harus mendaki sejauh 300 meter dengan rute menanjak. Di sepanjang perjalanan disediakan gazebo untuk beristirahat sejenak. Lelahnya pendakian singkat terbayar ketika sampai di puncak bukit.

Pengunjung disuguhi pemandangan permukiman wilayah Klaten. Dari bukit itu, pengunjung bisa menikmati panorama Pengunungan Seribu. Kawasan puncak bukit dilengkapi spot selfie untuk bernarsis ria berlatar belakang langit biru.

Untuk menikmati panorama alam dari Bukit Cinta Watu Prahu, pengunjung cukup merogoh kocek Rp5.000 per orang. “Untuk tarif parkir sepeda motor Rp2.000, mobil Rp5.000 serta bus Rp10.000,” kata salah satu pengelola Bukit Cinta Watu Prahu, M Qomarudin, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (18/3/2023).



Bukit Sidoguro atau Bukit Turis

Satu lagi destinasi wisata ketinggian di sisi selatan Klaten yang menawarkan panorama tak kalah menarik. Adalah Bukit Sidoguro, salah satu destinasi wisata yang dikelola Pemkab Klaten. Perbukitan itu berada di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat dan berdekatan dengan Rawa Jombor.

Bukit itu sejak lama dikenal sebagai destinasi wisata ketinggian di Klaten. Perbukitan kapur itu juga kerap disebut dengan Bukit Turis. Lama tak terurus dan kondisi fasilitas mulai rusak, bukit itu kemudian dibangun Pemkab Klaten pada 2019 dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Proyek penataan di kawasan bukit itu berlanjut pada 2020 hingga 2022 hingga kini menjadi kawasan indah dengan berbagai spot selfie yang menawarkan panorama menarik. Untuk menuju ke puncak bukit, butuh tenaga ekstra.

wisata ketinggian klaten
Pemandangan kawasan Bukit Sidoguro Klaten dan sekitarnya, Sabtu (21/1/2023). (Istimewa/Instagram @forestiagreen)

Akses ke puncak berupa jalan beraspal dan puluhan anak tangga menanjak. Di sepanjang perjalanan, pengunjung bisa beristirahat pada bangku serta taman dan spot selfie yang bisa ditemui di sepanjang perjalanan.

Di puncak bukit, pengunjung disambut taman yang ditata dengan apik. Pohon-pohon buatan berbentuk seperti payung mirip mirip pohon buatan di Gardens by the Bay di Singapura. Ada pula gardu pandang bagi anda yang ingin menikmati panorama alam sekeliling bukit itu yang memanjakan mata.

Camping di Bukit Sidoguro

Dari puncak bukit itu, pemandangan Rawa Jombor terlihat apik dilengkapi dengan gagahnya deretan perbukitan seribu. Puncak bukit itu dilengkapi dengan sejumlah gazebo yang bisa digunakan untuk tempat berteduh.

Fasilitas Bukit Sidoguro kian lengkap setelah ada penataan pada 2022. Tahun lalu, ada pembangunan gedung tourism information center (TIC), masjid, taman, serta beberapa kios cinderamata dan kuliner. Di puncak bukit, kini terdapat kios kuliner dengan spot menikmati hidangan berupa pemandangan Rawa Jombor.

Objek wisata Bukit Sidoguro dibuka saban hari mulai pukul 07.00 WIB. Saat ini, Bukit Sidoguro dibuka hingga malam yakni pukul 22.00 WIB. Pengunjung bisa menikmati panorama keindahan alam kawasan Rawa Jombor ketika malam. Tiket masuk bukit itu Rp15.000 per orang.

Disbudporapar Klaten kini mulai membuka kawasan bukit tersebut untuk camping di puncak bukit yang berdekatan dengan kawasan kuliner. Kawasan tersebut bisa menampung sekitar 20 tenda dengan masing-masing tenda berkapasitas tiga orang.

“Untuk tarif camping sementara ini dibuka Rp300.000 per tiga orang. Itu sudah komplit termasuk tenda, sarana dan prasarana lainnya, termasuk coffee break,” kata Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya