Soloraya
Kamis, 12 Maret 2020 - 18:36 WIB

Kewaspadaan Virus Corona di Klaten: 12 Orang Dipantau, 1 Warga Sempat Diisolasi

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi virus corona (freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mengungkap ada satu orang yang dalam pengawasan dan sempat diisolasi di rumah sakit terkait kewaspadaan virus corona.

Sementara 12 orang lainnya dalam pemantauan kewaspadaan virus corona di Klaten. Baik orang satu orang yang diisolasi maupun 12 orang yang dipantau itu, berdasarkan hasil pemeriksaan dipastikan negatif corona.

Advertisement

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan seorang warga dalam pengawasan kewaspadaan virus corona itu merupakan warga Klaten yang baru pulang bekerja di salah satu negara yang sudah ada kasus positif corona.

Setelah sampai di Klaten, warga berjenis kelamin laki-laki dan berusia kurang dari 40 tahun itu dibawa ke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.

Jumlah Penumpang KA Bandara Solo Turun Drastis

Advertisement

“Dia mengalami sedikit batuk. Meski hanya sedikit, tetap dibawa ke rumah sakit karena dia bekerja di negara dan lingkungan yang positif virus corona,” kata Anggit saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (12/3/2020).

Anggit menuturkan seorang warga itu menjalani isolasi di ruangan khusus RSST sekitar empat hari terakhir. Dari hasil pemeriksaan, seorang warga tersebut dipastikan negatif corona.

“Kondisinya terus membaik. Dia sehat dan suhu tubuhnya normal. Kemungkinan hari ini sudah dipulangkan,” urai dia.

Advertisement

Kisah Misteri: Pengakuan Ibu Pria yang Gagal Nikahi Hantu Waduk Lalung Karanganyar

Meski dinyatakan negatif dan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, orang tersebut masih dalam pemantauan petugas kesehatan. Pemantauan dilakukan selama 14 hari sesuai protokol kesehatan dari organisasi kesehatan dunia.

Sementara itu, Anggit menjelaskan ada 12 orang dalam pemantauan petugas kesehatan. Belasan orang itu dipantau kesehatan mereka lantaran baru saja pulang dari luar negeri.

Pengawasan Tenaga Kerja Asing

Anggit memastikan kondisi belasan orang itu tidak menunjukkan gejala mengarah pada orang yang terjangkit virus corona. Mereka juga tidak diisolasi di rumah sakit dan masih beraktivitas seperti biasa.

Eksekusi Lahan Sengketa Sriwedari Solo, PN Tak Gubris Perlawanan Pemkot

“Mereka baik-baik saja. Kalaupun diisolasi ya hanya di rumah mereka. Setiap hari petugas kesehatan melihat kondisi mereka,” jelas dia.

Anggit menuturkan upaya kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona di Klaten terus dilakukan. Selain menggencarkan sosialisasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai salah satu cara menangkal terjangkit virus, Dinkes berencana mengecek kondisi kesehatan tenaga kerja asing di Klaten.

Soal pengecekan kondisi kesehatan tenaga kerja asing tersebut, Anggit mengatakan masih mengumpulkan data keberadaan tenaga kerja asing di Klaten. “Setelah data kami dapatkan, kami segera berkoordinasi dan melakukan pengecekan kondisi kesehatan mereka,” tutur dia.

Pacitan Diguncang Gempa M 5, Terasa Sampai Jogja

Sementara itu, Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Surakarta menggelar rapat koordinasi bersama tim pengawasan orang asing di Tjokro Hotel Klaten, Kamis. Kewaspadaan merebaknya virus corona menjadi salah satu materi yang dibahas dalam rapat koordinasi tersebut.

“Makanya kami buat rapat ini tujuan untuk mengantisipasi virus corona. Sejauh ini belum ada yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Soloraya,” kata Kepala Kantor Imigrasi Surakarta, Said Ismail.

Berdasarkan data yang dihimpun dari kantor Imigrasi Surakarta, jumlah warga negara asing (WNA) yang bekerja pada perusahaan di Klaten ada 68 orang.

Simulasi Penanganan Pasien Corona Ungkap Kekurangan Di Ruang Isolasi RSUD Sragen

Empat orang memiliki izin tinggal kunjungan (ITK), 54 orang memiliki izin tinggal terbatas (Itas), dan 10 orang memiliki izin tinggal tetap (Itap).

Mereka berasal dari berbagai negara dan rata-rata dari Korea Selatan, China, serta India.

Soal pengawasan terhadap tenaga kerja asing itu, Said menjelaskan pengawasan rutin dilakukan petugas imigrasi. “Tetapi untuk pengawasan gabungan kami harus menentukan dan merencanakan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif