Soloraya
Minggu, 27 Februari 2022 - 06:47 WIB

Khawatir Divonis Covid-19, Warga Pilih Minum Obat Dibanding ke Faskes

Izzul Muttaqin  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi terkena influenza. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sejak beberapa waktu terakhir, banyak warga Kota Solo dan sekitarnya yang mengalami gejala sakit flu dan batuk.

Rata-rata, mereka memilih membeli obat ke apotek dibanding fasilitas kesehatan (faskes) seperti  rumah sakit atau puskesmas. Mereka takut jika berobat ke tempat-tempat tersebut divonis Covid-19.

Advertisement

Seperti disampaikan Yunan Danang Jaya, warga Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Menurut pria 42 tahun ini, dirinya juga sempat mengalami flu sekitar satu pekan lalu.

“Namun berbeda dengan teman-teman lainnya, saya lebih memilih minum jamu herbal daripada obat-obatan kimia. Karena saya punya penyakit asam lambung,” ungkapnya.

Advertisement

“Namun berbeda dengan teman-teman lainnya, saya lebih memilih minum jamu herbal daripada obat-obatan kimia. Karena saya punya penyakit asam lambung,” ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Solo Tambah 432 Orang Sehari, BOR 71%

Menurut Yunan, dia sempat khawatir flu dan batuk yang dialami adalah gejala Covid-19.

Advertisement

Alhasil, Yunan mencoba mengkonsumsi wedang jahe untuk menghilangkan gejala flu. “Syukur tiga hari kemudian, saya kembali sehat dan tidak flu lagi,” ucapnya.

Baca Juga: Kota Solo Batal Jadi Tuan Rumah IBL, Ini Alasannya

Hati-Hati Omicron

Banyaknya warga yang terkena flu dan batuk akhir-akhir ini nampaknya perlu menjadi perhatian serius. Karena bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu gejala Omicron.

Advertisement

Menurut salah seorang epidemiolog, dr Tonang, Ph.D, langkah masyarakat membeli obat flu dan batuk di apotek-apotek sejatinya sudah benar. Namun jangan lupa, untuk memastikan yang bersangkutan terpapar Covid-19 atau tidak, perlu periksa lebih lanjut.

“Sejak varian paling awal pun, gejala Covid-19 mirip flu. Ada demamnya, batuk-batuk dan pilek. Jadi bukan hanya Omicron sebenarnya,” ungkap Dosen UNS ini saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Baca Juga : Jadi Tempat Awal Munculnya Covid-19, Wuhan Kini Diserang Omicron

Advertisement

Lantas bagaimana peranan obat-obatan yang dijual di apotek-apotek? Menurut Tonang, fungsinya untuk menghilangkan gejalanya dan membuat tubuh menjadi kuat melawan virus-virus yang masuk.

“Namun sekali lagi, untuk memastikan virus yang masuk Covid-19 atau tidak, perlu pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya mengulangi kalimat sebelumnya.

Namun menurut Tonang, jika yang terjadi kepada masyarakat adalah flu biasa atau bukan Covid-19, maka tidak perlu khawatir. Karena flu di Indonesia sangat berbeda dengan flu di negara-negara yang memiliki 4 musim.

“Kalau flu di negara-negara 4 musim, sangat menjadi perhatian. Karena memang risikonya tinggi. Sementara di kita, cukup dikeroki, pakai balsem, atau makan sop hangat. Hal itu sudah menggambarkan bahwa flu ini tidak menjadi sesuatu yang berat,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif