SOLOPOS.COM - Ilustrasi Khitan. (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO – Metode laser kini tidak lagi dianjurkan untuk sunat. Asosiasi Pengkhitan Indonesia mengembangkan metode ring dan lem yang diklaim lebih minim resiko dibandingkan metode laser.

Hal itu disampaikan Pengurus Asosiasi Pengkhitan Indonesia, Annisa Andriyani, kepada Solopos.com di sela-sela kegiatan khitan massal di SD Muhammadiyah 22 Sruni, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (19/3/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Baca juga: Gelar Pasar Tani Kembali Digeber di Banjarsari Solo, Jual Apa Saja?

Annisa mengatakan metode laser menggunakan energi panas dengan alat elektrokauter untuk memotong jaringan pada penis berisiko, antara lain ada luka bakar dengan efek panas. Metode ini juga berisiko membuat gangguan saraf.

“Tangan terkena knalpot panas apalagi yang terkena pada alat genital, pasti panas sekali,” kata dia yang juga sebagai Owner Klinik Pratama Annisa Husada tersebut.

Dia mengatakan Klinik Annisa dulunya memakai metode laser lalu beralih ke metode ring dan lem sejak 2019. Kedua metode dikembangkan Asosiasi Penghitan Indonesia. Menurut Annisa, metode ring dilakukan dengan cara mengikat alat genital dengan ring lalu memotong jaringan pada penis. Ring berfungsi supaya tidak terjadi pendarahan.

Baca juga: Mahal, Pedagang Kedelai di Banjarsari Solo Sebut Penjualan Turun 50%

Sementara metode lem, lanjut dia, dilakukan dengan cara memotong jaringan pada penis lalu di lem/tidak diikat. Keduanya membutuhkan proses 5 sampai 10 menit.

“Keduanya di anastesi dulu dan ada efek nyeri. Kami berikan obat antinyeri,” ungkapnya.

Dia mengatakan metode ring dan lem membuat anak lebih nyaman serta perawatan lebih mudah atau memungkinkan tanpa kontrol. Resiko pedarahan lebih minim, pemulihan lebih cepat, dan hasilnya lebih rapi.

Kepala SD Muhammadiyah 22 Sruni, Muzaini, mengatakan sebanyak 18 peserta dari murid SD Muhammadiyah 22 Sruni dan warga sekitar. Kegiatan tersebut sebagai tanda pembukaan Gerai Lazismu SD Muhammadiyah 22 Sruni menjelang Ramadan.

Baca juga: Gibran Puji Papi Sarimah Banjarsari, Kecamatan Lain Diminta Meniru

“Kami bekerja sama dengan Lazismu. Para peserta tidak dipungut biaya namun sudah ditanggung panitia penyelenggara termasuk obat-obatan gratis,” paparnya.

Menurut dia, sekolah memberikan kaleng kepada setiap murid untuk dibawa pulang. Tujuannya mengajarkan murid untuk infak serta mengajak orang tua untuk infak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya