Solopos.com, KARANGANYAR–Ribuan umat Islam mengikuti Salat Iduladha di Masjid Agung Madaniyah yang digelar Pemkab Karanganyar, Kamis (29/6/2023) pagi. Jemaah dari berbagai wilayah penjuru di Karanganyar ini sampai meluber hingga ke jalan depan kantor Bupati setempat.
Bupati Karanganyar Juliyatmono didampingi Wakil Bupati Rober Christanta serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hadir dalam pelaksanaan Salat Iduladha tersebut. Bertindak sebagai imam adalah Syaikh Harits Abdul Qowiy dari Yaman. Sementara Bupati Juliyatmono sebagai khotib Salat Id.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Dalam khotbahnya, Bupati menyampaikan pesan tentang makna berkurban yang dimensinya adalah hubungan cinta dan takwa antara manusia dan Allah SWT. Di mana mengungkapkan fakta sejarah ketaatan orang tua sebagai manusia yang menyayangi anaknya.
Namun di atas itu semua, Nabi Ibrahim sangat bertakwa dan mencintai Allah SWT sehingga rela mengorbankan putranya Ismail untuk disembelih atas perintah Allah dalam mimpinya.
“Kisah ketakwaan Nabi Ibrahim terhadap Allah SWT itulah lalu Allah SWT mengganti Ismail yang disembelih dengan seekor domba. Mengandung makna sebuah keikhlasan dalam pengurbanan dan ketaatan terhadap Allah,” ungkapnya.
Bupati mengingatkan kepada seluruh jamaah Salat Iduladha untuk menjadikan kisah Nabi Ibrahim dengan anaknya Ismail dan istrinya Siti Hajar menjadi teladan.
Ketika Allah memerintahkan menyembelih anaknya Ismail, Nabi Ibrahaim melaksanakan perintah tersebut dengan penuh keikhlasan. Dia juga mengingatkan untuk tetap taat terhadap perintah Allah.
Pada Hari Raya Iduladha ini, Bupati kurban satu ekor sapi di Masjid Agung Madaniyah Karanganyar.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
