SOLOPOS.COM - Warga Muhammadiyah menggelar Salat Iduladha di halaman depan Kodim 0728/Wonogiri hingga halaman depan MPP Wonogiri, Rabu (28/6/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Muhammadiyah di Wonogiri merayakan Iduladha pada Rabu (28/6/2023). Sejumlah tempat lapang pun menjadi lokasi pelaksanaan Salat Iduladha 1444 H, salah satunya di halaman Kodim 0728/Wonogiri hingga Mall Pelayanan Publik (MPP) Wonogiri.

Pantauan Solopos.com Rabu pagi ini, jemaah mulai berdatangan ke area halaman depan Kodim dan MPP Wonogiri sebelum pukul 06.00 WIB. Banyak di antara jemaah datang rombongan dengan keluarga, termasuk mengajak anak-anak.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Beberapa jemaah sudah berusia lanjut. Total jumlah jemaah ditaksih sekiar seribuan orang.

Mereka memadati halaman depan MPP hingga memenuhi halaman depan Kodim 0728/Wonogiri. Jalan raya dari perempatan Gudang Seng menuju Pasar Kota Wonogiri pun ditutup karena sebagian jalan digunakan untuk saf salat.

Para jemaah banyak yang datang menggunakan kendaraan bermotor baik sepeda motor atau mobil. Kendaraan mereka diparkir di tepi jalan dekat Pasar Wonogiri dan sekitar Perempatan Gudang Seng.

Rangkaian Salat Iduladha itu dimulai pukul 06.30 WIB-07.00 WIB. Beberapa jemaah langsung memilih pulang ketika khotbah Salah Iduldha dimulai. Namun lebih banyak yang menetap dan mendengarkan hingga khatib selesai berceramah.

Imam Salat Iduladha pada kesempatan itu Ustaz Muhammad Yusfarizal Makrufi dan khatib Sudirman. Dalam ceramahnya, Sudirman menyampaikan ibadah kurban mengandung makna ketauhidan kepada Allah SWT.

Dalam sejarahnya, ibadah kurban berawal dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, Ismail. Kemudian, Allah SWT memerintahkan kembali agar yang dikurbankan bukan Ismail, melainkan kambing yang semata-mata diniatkan dan ditujukan kepada Allah SWT.

Menurut Sudirman, peristiwa kurban itu mengubah budaya pada zaman itu. Sebab, peradaban saat itu sudah biasa orang-orang memberikan sesembahan kepada dewa-dewa berupa manusia.

Hal itu misalnya peradaban di sepanjang sungai Nil yang mengurbankan seorang perempuan untuk jadi persembahan atas keberkahan yang diberikan kepada mereka berupa air sungai yang melimpah.

“Melalui peristiwa kurban Nabi Ibrahim, Allah SWT mengubah budaya itu agar mengurbankan hewan. Tetapi kurban itu hanya diniatkan dan dipersembahkan kepada Allah SWT,” kata Sudirman.

Dia melanjutkan, berkurban tidak dilihat dan dinilai dari apa yang dikurbankan, melainkan dari apa yang diniatkan. Niat tersebut hanya ditujukan kepada Allah SWT. Dengan begitu, mereka yang berkuban seharusnya tingkat ketakwaan meningkat.

Sudirman menyebut, meski dipersembahkan hanya kepada Allah SWT, ibadah kurban merupakan ibadah yang memiliki keterkaitan erat dengan sosial. Daging hewan kurban yang disembelih dibagi-bagikan kepada warga sebagai bentuk syukur dan wujud Islam yang rahmatan lil alamin.

Salah satu jemaah Salat Iduladha di halaman depan Kodim 0728/Wonogiri, Sugeng, menyampaikan berdasarkan pengamatannya, jumlah jemaah salat di tempat itu cukup banyak. Tetapi lebih sedikit jika dibandingkan dengan Salat Idulfitri 2023 di tempat yang sama.

Kendati begitu, hal itu sama sekali tidak mengurangi kekhusyukan salat. Perayaan Iduladha pun tetap meriah dan bermakna bagi dia.

“Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk merayakan Iduladha, disyukuri saja,” kata Sugeng.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, selain di Halaman Kodim 0728 Wonogiri, pelaksanaan Salat Iduladha yang diikuti warga Muhammadiyah di wilayah Kota Wonogiri juga diadakan di Lapangan Pringgondani, Wonokarto dan Lapangan Bantarangin Wonoboyo, Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya