SOLOPOS.COM - Webinar bertema 2024 di Tangan Generasi Muda dengan pembicara yang digelar Solopos Media Group (SMG), Senin (26/6/2023) dan disiarkan langsung melalui YouTube Espos Live.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO  — Partai politik terus berupaya mengakomodasi kebutuhan dan selera anak muda. Bahkan parpol harus kekinian dan harus tetap punya tujuan dan visi yang sama dengan kaum muda yang identik memiliki idealisme tinggi. Upaya tersebut diharapkan mampu menarik minat dan mengikis resistensi kaum muda dalam berkiprah di bidang politik.

Hal itu mengingat anak muda akan mewarnai sektor politik pada Pemilu 2024 sekaligus menjadi agen perubahan di masa akan datang. Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tentang Pemilih Muda dan Pemilu 2024 : Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pascapandemi, yang disiarkan melalui YouTube CSIS Indonesia menunjukkan proporsi pemilih muda diprediksi mendekati 60% dan terdiri dari gen Z (17-23 tahun) dan milenial (24-39 tahun).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bila dibandingkan, sensus BPS 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia lebih dari 237 juta. Sementara pada sensus BPS 2022, jumlah itu meningkat menjadi 270 juta. Dari populasi itu, sekitar 41% populasi penduduk Indonesia  merupakan usia 15-39 tahun atau 54% dari jumlah pemilih pada Pemilu 2024.

CSIS menduga sekitar 60% dari total pemilih adalah pemilih muda. Dari sisi partisipasi pemilih muda meningkat dari pemilu 2014 ke pemilu 2019. Kedua, ketertarikan anak muda terhadap politik (political interest) untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif atau kepala daerah hampir mencapai 15%. Namun ketertarikan menjadi anggota partai sangat rendah.

Narasi itu muncul dalam webinar berjudul 2024 di Tangan Generasi Muda dengan pembicara yang digelar Solopos Media Group (SMG), Senin (26/6/2023) dan disiarkan langsung melalui YouTube Espos Live. Para politikus dari berbagai usia dan partai di antaranya Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo Ardianto Kuswinarno, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Karanganyar Ilyas Akbar Almadani, dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Boyolali sekaligus Bacaleg DPR RI Dapil 5 Jawa Tengah, Dwi Purwanto turut berdiskusi dan menyampaikan berbagai gagasan dan kiprah strategisnya.

Dwi Purwanto membuktikan bagaimana anak muda punya keberanian untuk terjun dalam politik. Saat berusia 22 tahun, Dwi sudah menjadi Ketua PAC Partai Demokrat di Kabupaten Boyolali. Seiring mudahnya akses informasi dan kesadaran anak muda, Dwi yakin anak muda punya potensi untuk mengartikulasikan kepentingan dan aspirasi masyarakat.

“Untuk itu perlu setiap kebijakan dari pemda banyak [memperhatikan] kepentingan pemuda, misalnya komunitas, milenial, karang taruna dan ide gagasan kreatif yang diperjuangkan,” kata Dwi dalam webinar.

Dengan potensi itu, perlu bagi parpol dan kader untuk bisa adaptif dan kekinian menyesuaikan selera anak muda.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani mengatakan kegiatan partai harus kekinian, tidak monoton dan terlalu kaku. Kaum muda, akan merasa dirangkul bila hal-hal yang dekat dengan kebutuhan dan selera mereka dihadirkan dalam diskursus dan kegiatan partai politik. Saat berniat menghadirkan dan mengkader perempuan, parpol harus bisa mengakomodasi isu-isu perempuan.

“Biar tidak resisten ya parpol event harus menarik dan event-nya sesuaikan dengan gaya sekarang,” kata Ilyas yang baru berusia 25 tahun itu.

Sementara Ardianto Kuswinarno mengatakan parpol harus punya dan membangun visi yang sama dengan kaum muda. Dengan kesamaan visi dan tujuan itu, anak muda tidak akan resisten terhadap politik.

“Yang namanya anak muda mereka akan sepaham dengan pengabdian yang memang betul-betul divisikan bersama,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya