SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Kinerja DPRD Karanganyar, seluruh anggota DPRD Karanganyar serentak menggelar kunjungan kerja ke luar daerah.

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 45 legislator DPRD Karanganyar melakukan kunjungan kerja (kungker) ke Kota Batu, dan Kabupaten/Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), Senin-Rabu (8-10/8/2016).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kegiatan tersebut untuk study banding terkait agenda pembahasan 14 rancangan peraturan daerah (raperda) Karanganyar 2016. Sebanyak 45 legislator tergabung dalam tiga panitia khusus (pansus).

Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Senin, mengonfirmasi digelarnya kegiatan kungker ke Batu dan Malang, Senin hingga Rabu.

Menurut dia, masing-masing pansus DPRD mempunyai agenda sendiri-sendiri selama kungker. “Kami mengumpulkan bahan atau materi terkait agenda penyusunan raperda,” tutur dia.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) tersebut mengatakan ada 14 raperda yang segera dibahas ketiga pansus. Salah satunya Raperda tentang Rencana Induk Kepariwisataan Karanganyar.

“Untuk materi pariwisata pansus ke Batu. Sedangkan pansus tentang pemerintah desa dan perangkat daerah ke Malang. Pembahasan Raperda ditargetkan rampung tahun ini,” imbuh dia.

Sedangkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, mengatakan kungker untuk belajar tentang pengelolaan dan pengembangan pariwisata dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Batu dipilih lantaran mempunyai karakteristik potensi wisata yang mirip dengan lereng Gunung Lawu.

“Kita akan gali informasi tentang seperti apa konsep kerja sama kepariwisataan di Batu,” ujar dia.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan pengembangan pariwisata di Karanganyar selama ini belum memuaskan. Arah ke sana selalu terbentur berbagai kondisi yang ada.

Dia mencontohkan status objek-objek wisata di lereng Gunung Lawu yang bukan punya Pemkab. “Selama ini Pemkab menyampaikan salah satu kesulitannya kan tidak punya lahan sendiri,” tutur dia.

Padahal sejumlah investor diklaim Pemkab tertarik untuk menggelontorkan modalnya untuk investasi. Contohnya objek wisata Telaga Madirda, di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso. Tapi saat ini objek wisata alam itu dikelola oleh Pemdes setempat. “Bagaimana konsep kerja sama investasinya, kami gali informasi dari Batu yang telah lebih dulu sukses dalam hal ini,” kata dia.

Opsi sementara kerja sama yaitu pembuatan payung hukum kerja sama dengan Pemdes, atau menyerahkan pengelolaan objek wisata kepada Pemkab Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya