Solopos.com, SOLO–Hasil survei dua tahun kepemimpinan Gibran-Teguh yang dilakukan Prodi Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo yang menyatakan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka lebih baik dibandingkan pendahulunya, F.X. Hadi Rudyatmo mendapat tanggapan dari Gibran.
Menurut Gibran, Wali Kota Solo sebelumnya sama bagusnya dengan Wali Kota Solo sekarang.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Ngawur. Ora, podo wae, sama bagusnya,” kata dia saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (15/2/2023).
Gibran mengatakan kepemimpinan Gibran-Teguh melanjutkan program yang telah dijalankan Rudy sebelumnya.
Sejumlah program pembangunan itu, adalah penataan kawasan kumuh Semanggi, pembangunan Pasar Legi Solo, dan Masjid Raya Sheikh Zayed.
“Itu gak ada Pak Rudy, Semanggi gak mungkin jalan. Justru tingkat kesulitannya penataan Semanggi itu pada pembebasan lahan, land clearing itu malah lebih sulit,” jelas dia.
Gibran menjelaskan tingkat kesulitan paling tinggi pada pembangunan Pasar Legi Solo adalah memindahkan pedagang ke pasar darurat. Kebijakan itu berhasil di tangan Rudy.
“Aku hanya tinggal membangun. Aku gampang, justru tingkat kesulitan pada Pak Rudy. Memindahkan Pasar Legi ke pasar darurat itu angel lho, gak ada beliau susah masak dibandingke,” papar dia.
Gibran kembali menegaskan Rudy telah membangun fondasi yang bagus untuk pembangunan Kota Solo.
Luasan kawasan kumuh di Kota Solo berkurang hampir 70% dalam empat tahun terakhir, dari semula 359,55 hektare pada 2017 menjadi 118 hektare pada 2021 berkat kinerja Rudy.
“Aku gur lanjutke tok. Anggaran gak cukup kene golek CSR [tanggung jawab sosial perusahaan] untuk mendanai penataan kawqsan kumuh di Kota Solo,” ungkap dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
